Sumbawa, PSnews – Salah satu program Kompak Nasional di Kabupaten Sumbawa yakni menggelar Focus Group Discussion (FGD) Kajian Costing dan Pemanfaatan Dana Pelayanan Adminduk (administrasi kependudukan). Kegiatan ini dihadiri Manager Fiscal Transfers Kompak Nasional Devi Suryani, Muhammad Wahyudi koordinator Kompak Mataram serta Hefrizal Handra dosen Universitas Andalas selaku fasilitator.
Kegiatan dipandu koordinator Kompak Sumbawa – M. Ikraman, dijelaskan tujuan pelaksanaan ini ingin memperoleh gambaran bagaimana efektifitas belanja bidang administrasi kependudukan serta bagaimana estimasi per cost setiap layanan. Oleh karena itu Kabupaten Sumbawa dipilih sebagai salah satu lokasi kegiatan serta dari hasil kegiatan ini akan dijadikan sebagai input dari RPJM Nasional pada tahun 2020.
Ditempat yang sama, Devi Suryani – selaku manager Kompak menyatakan, kegiatan ini merupakan permintaan Kementerian Keuangan, terkait dengan fiscal transfers DAK non fisik berupa Adminduk, PAUD, Pendidikan Kesetaraan, Jampersal, membentuk formula dana desa pelaksanaan dimulai maret 2019. Sebelum pelaksanaan kegiatan Tor sudah didiskusikan. Untuk pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok terarah kegiatan DAK Non fisik, sebenarnya Kompak telah melaksanakan pada tujuh provinsi dampingan kompak. ‘’Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui berapa unit cost per layanan. Mungkin diantara peserta yang hadir ada keluhan mengapa kecil budgetnya atau mengapa kurang. Hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya panduan setiap unit cost, di Kabupaten Sumbawa apakah dana DAK Non Fisik yang sudah dialokasikan, apakah sudah terpenuhi atau tidak. Oleh karena itu melalui kegiatan FGD agar kepada peserta yang hadir agar mohon memberikan masukkan, sehingga nantinya ada gambaran bagaimana yang seharusnya DAK Non Fisik dialokasikan,’’ tuturnya.
Sementara Sekretaris Bappeda Sumbawa – E.S Adi Nusantara Husainy mengatakan, kegiatan ini sebagai salah satu bagian untuk mengetahui apakah sudah fine untuk dana DAK non fisik. Karena untuk diketahui ke depan Kabupaten Sumbawa akan mengelolah DAK Non fisik, Pariwisata, UMKM dan sampah, apalagi sebagaimana kita ketahui bahwa jumlah dana DAK Non fisik lebih besar daripada fisik. ‘’Oleh karena itu ke depan kita harus perbaiki serta dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya dana-dana DAK Non fisik. Sehingga harapan kami FGD ini dapat membawa manfaat bagi pengelolaan DAK Non fisik pada tahun 2020,’’ pungkasnya. (PSg)