Sumbawa, PSnews – Upacara peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXIII tahun 2019, dirangkaikan dengan Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Kamis (2/5/2019) di halaman kantor Bupati Sumbawa. Adapun tema Hari Otoda tahun ini adalah “meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia yang lebih baik melalui penyelenggaraan otonomi daerah yang kreatif dan inovatif”, yang merupakan refleksi dari eksistensi dan ekspektasi masyarakat kepada pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM untuk memberdayakan otonomi daerah dalam mewujudkan kemandirian, kemajuan dan kesejahteraan daerah.
Sekda Sumbawa – H Rasyidi yang mewakili Bupati dalam sambutannya memberi apresiasi kepada Pemerintah Daerah dan seluruh masyarakat dengan telah mendukung terselengaranya Pemilu serentak 17 April 2019 yang berjalan lancar, aman dan tertib. Pasca pemungutan suara pemilu serentak ini diharapkan senantiasa menjaga suasana kondusif di masyarakat, sehingga pelayanan publik dan aktifitas pemerintahan terselenggara dengan aman, lancar dan terkendali.
Dikatakan, setidaknya terdapat tiga prinsip yang berubah secara drastis setelah diberlakukannya kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yaitu otonomi daerah secara nyata telah mendorong budaya demokrasi di tengah-tengah kehidupan masyarakat, otonomi daerah telah menumbuhkembangkan iklim kebebasan berkumpul, berserikat serta mengemukakan pikiran secara terbuka bagi seluruh masyarakat, dan dengan desentralisasi yang telah berjalan selama ini, maka berbagai kebijakan menyangkut kepentingan masyarakat, tidak lagi harus melalui proses panjang dan berbelit-belit, tetapi menjadi sangat efisien dan responsif.
Disampaikan pula tentang keberhasilan Kabupaten Sumbawa dalam hal pengelolaan keuangan yang memperoleh opini WTP secara berturut-turut selama 6 tahun dari BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), sedangkan untuk Laporan Penyelengaraan Pemerintah Daerah (LPPD), Kab. Sumbawa naik peringkat dari 46 ke 32 secara nasional (dari 514 kabupaten/kota di Indonesia) dan untuk tingkat Provinsi NTB berada pada peringkat pertama.
Dalam kesempatan itu, ditegaskan pula beberapa hal antara lain mengawal otonomi daerah agar selalu diisi dengan kegiatan-kegiatan dalam peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berorientasi pada pelayanan masyarakat, mendorong munculnya kemandirian yang digerakkan oleh kreativitas dan inovasi daerah dalam mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya yang ada, dan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan melalui keserasian hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dengan DPRD dan masyarakat, sehingga tercipta tata kelola hubungan pemerintahan yang sinergis. (PSg)