Mataram, PSnews – Pada 17 Februari 2019 memasuki tahun ketiga pemerintahan HM Husni Djibril dan H Mahmud Abdullah atau yang dikenal dengan Pasangan Husni-Mo. Dimana 2016 lalu resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa masa bhakti 2016-2021. Hingga saat ini, telah banyak torehan prestasi dan kemajuan hasil pembangunan yang dirasakan oleh masyarakatnya.
Demikian disampaikan Kabag Perekonomian Setda Sumbawa Irawan Subekti kepada awak media pada gelaran Inspiratif Expo 2019 Tingkat Provinsi NTB di Mataram, Minggu (17/2/2019). Pada momentum 3 Tahun Husni-Mo, sebanyak tiga Inovasi Layanan Publik dari Sumbawa berkibar pada gelaran Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Provinsi NTB (NTBNovik) 2018. Gelar Inovasi Tersebut diselenggarakan oleh Pemprov NTB dalam kegiatan Car Free Day di Jln. Udayana, Kota Mataram. ‘’Tiga Inovasi dari Sumbawa yang meraih posisi TOP-10 Inovasi Di NTB tersebut adalah O-Samawa Start Up, Siandini (Sistem Informasi Peringatan Dini Inflasi), dan Sijinak (Sistem Perijinan Ternak),’’ ujar Bekti sapaan akrabnya.
Menurut Dia, masing-masing Inovator akan menjelaskan inovasinya di depan pejabat Pemprov NTB dan khalayak ramai yang mengikuti CFD itu bersama 7 inovator lainnya se-NTB yang berhasil masuk menjadi TOP-10 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik NTB Tahun 2018.
Salah satu inovator – Agus Salam sebagai Inovator O-Samawa dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) menjelaskan bahwa Inovasinya adalah inovasi yang berbasis pada komunitas millenial yang mengembangkan produk-produk lokal. ‘’O-Samawa kini beranggotakan 23 komunitas millenial yang produktif untuk mengembangkan produk lokal Sumbawa,’’ ujar Agus Salam.
Selaini itu, Andi Kusmayadi, dari Bagian Perekonomian Setda Sumbawa sebagai inovator menjelaskan, Siandini adalah inovasi yang ditujukan bagi kaum ibu dan para petani. Siandini ingin memastikan Pemda hadir untuk menstabilkan harga-harga barang kebutuhan masyarakat. ‘’Siandini dipersembahkan untuk kaum ibu yang sering terkena dampak kenaikan harga, yang akan mempengaruhi ekonomi rumah tangga dan dapurnya. Siandini juga untuk membantu para Petani agar mendapatkan nilai tambah, terutama pada saat terjadi penurunan harga,’’ kata Andi di hadapan peserta CFD yang didominasi kaum Ibu.
Andi menambahkan, Petani adalah pihak yang menerima seluruh risiko dari produksinya. Sementara Pengusaha bisa memilih komoditi yang akan dibawa ke pasar. Saat harga turun, petani menjadi susah. ‘’Saat harga naik, petani tidak mendapatkan nilai tambah,’’ ungkapnya.
Sedangkan Sijinak, menurut Inovator dari Dinas Peternakan dan Keswan Sumbawa – Sujarwo menjelaskan, Sijinak untuk memperpendek rantai birokrasi ternak yang keluar daerah. Menurutnya, Sijinak akan memperpendek birokrasi dari 8 jenis menjadi 3 jenis saja. Sijinak lahir karena Sumbawa adalah daerah dengan populasi sapi tertinggi di NTB, yang juga dengan transaksi terbanyak oleh pengusaha di sektor peternakan. ‘’Tahukah anda? Bahwa Populasi sapi tertinggi di NTB adalah Kabupaten Sumbawa. Untuk itulah Sijinak hadir dengan aplikasi yang memudahkan para pengusaha peternakan. Meringkas proses dari 8 jenis proses menjadi cukup 3 saja. Para pengusaha tidak perlu datang ke kantor. Cukup lewat sistem elektronik saja,’’ tuturnya.
Gelar Inovasi NTB Novik sendiri sengaja dilaksanakan pada hari minggu di arena CFD, agar khalayak NTB mengetahui tentang inovasi-inovasi yang sudah dilakukan oleh Pemda. Sementara itu, kegiatan penganugerahan penghargaan dilaksanakan di Kantor Gubernur pada 18 Februari 2019 dalam Upacara NTB Gemilang. Penghargaan tersebut diberikan bagi para inovator yang meraih TOP-10 NTB Novik. Selanjutnya para inovator akan mengikuti pelatihan penyusunan proposal inovasi pelayanan publik tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kemenpan-RB. (PSg)