Sumbawa, PSnews – Ketua Dekranasda Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah melakukan kunjungan kerja perdananya ke Sekretariat Dekranasda Kabupaten Sumbawa yang bertempat di UPT Tenun Sumbawa pada Jumat (8/2/2019). Ia mengaku siap membantu pengembangan produk unggulan yang ada di Kabupaten Sumbawa.
Dalam kunjungannya itu, Hj. Niken didampingi Ketua Dekranasda Sumbawa, Hj. Amien Rahmani Husni Djibril, Kadis Perdagangan NTB, Kadis Perindustrian NTB, Sekretaris Dinas Koperasi NTB, Kadis Koperindag dan UKM Sumbawa. Menurut Hj. Niken produk batik dan tenun Sumbawa sudah cukup banyak. Tenun Sumbawa memiliki corak yang unik dan memikat. Demikian juga dengan produk lokal lainnya seperti minyak dan madu Sumbawa yang memiliki khasiat. Namun semua ini belum banyak terangkat. Ini menjadi tantangan bagi Pemkab Sumbawa dan Pemprov NTB untuk mengangkat produk unggulan tersebut menjadi produk berstandar dan bisa diakses di mana-mana.
Ketua Dekranasda berjanji akan membantu pengembangan produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Sumbawa. Diantaranya dengan memperbaiki kualitas produksi dan akan membantu promosi serta pemasaran dengan melakukan pembinaan terhadap para pengrajin dan produsen lokal terutama dalam hal pengemasan yang harus dibenahi dan kebetulan NTB memiliki Rumah Kemasan. Hal ini dianggap penting supaya dapat bersaing di pasaran nasional. “Perlu dilakukan pengembangan dalam upaya memperbaiki kualitas produksi,’’ jelas isteri Gubernur NTB DR Zulkiefimansyah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Hj. Niken dan rombongan membeli beberapa kre’ alang (kain tenun khas Sumbawa) yang terdiri dari berbagai motif seperti motif kemang pio, kemang gili liuk, bintang kesawir, kemang kecubung, dan kemang satange, serta kain batik yang belum ada dalam koleksi pribadinya, serta beberapa kain tenun batik khas Sumbawa.
Dalam lawatan itu, Hj. Niken berkunjung ke Pusat Tenun Kemang Langit yang bertempat di Dusun Sameri Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir. Rombongan melihat langsung pembuatan tenun menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dan mencoba menggunakan ATBM di Dusun Senampar Desa Sebewe Kecamatan Moyo Utara.

Dalam dialognya dengan pengrajin tenun di Dusun Sameri, Hj. Niken mengatakan dalam memunculkan produk lokal dan unggulan, tidak bisa instans melainkan harus melalui berbagai tahapan. Dicontohkan bahwa perusahaan besar saja, ketika ingin produknya go internasional harus melalui banyak tahapan. Wanita yang lembut ini mengaku sangat antusias dan menilai sebagai fenomena yang luar biasa ketika generasi muda sudah mulai tertarik dan mau belajar menenun. Bahkan ia mengaku salut ada beberapa anak perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar sudah bisa menenun.
Terkait adanya keluhan pengrajin dan produsen lokal mengenai permodalan, Hj. Niken mengakui perlu campur tangan berbagai pihak termasuk intervensi pemerintah daerah terutama memastikan pangsa pasar produk dimaksud. Seperti yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi NTB terhadap kain tenun Lombok. Gubernur telah mengeluarkan keputusan mewajibkan ASN di lingkup pemerintahannya untuk mengenakan pakaian tenun daerah setiap Hari Selasa dan Kamis. Kebijakan ini langsung terasa bagi para pengrajin tenun. “Saya harap Kabupaten Sumbawa dapat meneruskan kebijakan yang telah diambil Provinsi, sehingga pengrajin tenun menjadi bersemangat melakukan produksi demi kemajuan usahanya, sehingga akan berdampak terhadap peningkatan ekonominya,’’ pungkasnya.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Ketua Dekranasda NTB beserta rombongan diterima langsung oleh Camat Moyo Hilir, M. Lutfi Makki beserta Ketua TP. PKK Kecamatan Moyo Hilir. Perjalanan dilanjutkan ke Sentra Tenun Karya Mandiri di Dusun Moyo Atas Desa Moyo Mekar Kecamatan Moyo Hilir. (PSg)