Sumbawa, PSnews – Guna memberikan edukasi kepada pengrajin batik dan penenun yang ada di daerah, Pemda Sumbawa mendirikan UPT Tenun dan Batik yang berlokasi di jalan Garuda depan kantor Bulog Sumbawa. Meski sudah cukup lama berdiri, namun hingga kini baru satu pegawai yang ada di kantor UPT dimaksud. Sehingga menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat juga netizen, terkait keberadaan kantor tersebut yang jarang terbuka.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa H Arief kepada media ini. Pihaknya mengakui kantor tersebut jarang sekali buka karena belum memiliki personil yang lengkap. Pada 2017 lalu, baru dikukuhkan dua orang pegawai yakni Kepala Tata Usaha dan Kasubag Tata Usaha. Namun beberapa bulan lalu, jabatan Kepala Tata Usaha sudah lowong karena pejabat yang bersangkutan sudah pensiun. ‘’Personelnya baru satu orang yaitu Kasubag Tata Usaha. Sedangkan Kepala Tata Usahanya sudah pensiun dua bulan lalu,’’ terangnya.
Karena belum begitu aktif, sehingga UPT Tenun dan Batik tersebut belum memiliki biaya operasional. Sehingga dianggap wajar belum bisa bergerak cepat. Namun untuk tahun ini, sudah dianggarkan untuk mengadakan pelatihan. ‘’Untuk itu agak lesu kemarin, sekarang mulai kita pacu,’’ tuturnya.
Pihaknya berharap Pimpinan Daerah bisa segera menempatkan personel di UPT Tenun dan Batik tersebut. Ini dimaksudkan agar hajat awal didirikannya UPT tersebut dapat berjalan dengan baik. Apalagi pihaknya juga sudah mengusulkan untuk penempatan staf bagi UPT dimaksud. ‘’Saya harap kedepan bisa dipenuhi personelnya. Baru ada TU yang mengurus administratif. Saya harap tidak terlalu lama. Supaya bisa berjalan cepat yang telah kita gagas ini,’’ tukasnya.
Menurutnya, UPT ini dihajadkan sebagai institusi edukasi, berupa pelatihan keterampilan pengetahuan pembatik ala dan corak Sumbawa, serta tenun tradisional dari para pelajar, siswa, pemuda dan lainnya. Juga sebagai upaya untuk mempertahankan,meningkatkan dan mengembangkan kearifan lokal, berupa karya tenun Sumbawa. ‘’Pelatihan itu bari para pengrajin yang menengah, yang pengetahuannya belum seberapa, serta menjaring para peminat baru. Peminat baru akan direkrut berdasarkan pemantauan permohonan yang masuk. Kita upayakan semaksimal mungkin bisa dipenuhi,’’ demikian Arief. (PSg)