Sumbawa, PSnews – Sudah sekitar puluhan miliar anggaran yang dikucurkan dari APBN untuk pembangunan bendungan Arahmano di Kecamatan Lenangguar. Namun hingga saat ini, bendungan dimaksud belum juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kondisi miris ini diungkapkan Kepala Desa Lenangguar – Asrarudin kepada wartawan Kamis (15/3/2018). Anggaran pembangunan Bendungan Arahmano sudah keluar sebanyak tiga tahap. Dua kali saat pimpinan Kades sebelumnya dan sekali saat ia memimpin. Bahkan hingga sekarang anggaran yang dikucurkan diperkirakan sudah mencapai sekitar Rp 30 miliar. “Tahap ketiga dianggarkan sekitar Rp 19,8 miliar saat saya menjabat. Tapi manfaat bendungan hingga saat ini belum bisa dirasakan oleh masyarakat,’’ terangnya.
Diungkapkan, Bendungan Arahmano ini pada awalnya direncanakan dapat dimanfaatkan hingga ke Desa Ledang. Namun jangankan di Desa Ledang, untuk di Desa Lenangguar pun belum bisa dirasakan.
Selain itu, pihaknya juga mempertanyakan ganti rugi untuk salah seorang warga yang lahannya sekitar 1 hektar tertimbun akibat pekerjaan pembangunan bendungan dan belum ada ganti rugi.

Menurutnya, persoalan ini sudah dikonsultasikan dengan pihak Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten untuk mencari langkah yang harus ditempuh. Sebab pihaknya mendengar di tahun ini akan ada rencana lagi turunnya anggaran sekitar Rp 12 miliar. Untuk itu, sebelum anggaran tersebut turun, masyarakat menginginkan tanggungjawab terhadap anggaran yang sudah tiga kali diturunkan sebelumnya. “Ini yang mungkin saya ingin tolak atas nama masyarakat ditahun ini. Ketika belum jelas masalah tanggungjawab dana yang sudah berjalan. Mungkin di tempat itu, setelah ada penjelasan mungkin langsung kita selaku warga negara pemerintah setempat untuk ditindak lanjuti,’’ pungkasnya. (PSg)