Pembangunan Pasar Modern Brangbara, Wujud Meminimalisir Terbatasnya Sarana Pasar
Sumbawa, PSnews – Kabupaten Sumbawa segera memiliki pasar modern. Lokasinya di eks pasar lama Brang Bara, Sumbawa Besar. Pengerjaan konstruksinya oleh PT Tiba Papua yang berkantor cabang di Mataram, dengan nilai kontrak Rp 5.533.667.000 bersumber dari dana Tugas Perbantuan (TP) Kementerian Perdagangan tahun. 2017, dan waktu pengerjaan selama 70 hari kelender, dari 12 Oktober sampai 20 Desember 2017. Keterlambatan pembangunan pasar tersebut disebabkan proses tender yang sempat a lot sehingga mengalami kegagalan dua kali dalam penentuan pemenang tender, dan saat tender ketiga dimenangkan PT Tiba Papua. Terkait hal itu, Kepala Dinas UKM dan Koperindag Kabupaten Sumbawa, Drs. Arif, M.Si menjelaskan, pembangunan pasar modern Brang Bara type C dengan obsesi mewujudkan sarana pasar yang memadai dan meminilisir persoalan keterbatasan sarana pasar yang sudah ada, seperti Pasar Brang Biji, Pasar Labuhan dan lain-lain. Oleh karena itu, menurut Arif yang pernah menjadi wartawan suratkabar Memorandum, Surabaya, pembangunan sarana pasar merupakan hal yang urgen, tidak bisa diabaikan. “Pembangunan pasar modern Brang Bara harus dibangun, sekalipun banyak rintangan dan tantangan,” tegasnya ketika berbincang dengan Didin Maninggara dari PSNews di ruang kerjanya, Selasa (17/10) siang. Arif yang didampingi PPK Ardiansyah, ST dan PR PT Tiba Papua, M. Andi Kevin memaparkan secara komprehensif seputar proyek pasar tersebut. Dikatakan, di antara program SKPD yang dipimpin adalah penyediaan pasar yang representatif dan modern mulai membuahkan hasil, yang diwujudkan dalam bentuk kucuran anggaran Tugas Perbantuan dari Kementerian Perdagangan. Kemudian, lanjut Arif, ditindak lanjuti dengan penyerahan kembali pembangunan urusan sarana pasar dan dana Tugas Perbantuan dari Kementerian Perdagangan yang baru dilakukan oleh Badan Pembangunan Daerah pada 23 Juni 2017 kepada Dinas UKM dan Koperindag Kabupaten Sumbawa atas perintah Kementerian Perdagangan melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37/2017 tentang Pembangunan Sarana Pasar Rakyat. Dengan demikian, tandas mantan Kabag Humas dan Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Sumbawa, ini menjelaskan, instansi yang dipimpinnya melakukan konsultasi dan pengiriman dokumen-dokumen yang diperlukan, yaitu mulai 3 Juli, kemudian lahir Surat Keputusan Menteri Perdagangan tentang penunjukan Tim Pengelola Dana Tugas Perbantuan Pasar pada 10 September lalu. Setelah itu dilanjutkan proses pelelangan tender yang mengalami kegagalan yang menyita banyak waktu, sehingga ditender ketiga kali dan dimenangkan PT Tiba Papua. Jika tidak terjadi proses tender ulang, kata Arif, maka masa waktu pembangunan konstruksi pasar modern Brang Bara, yaitu 5 bulan 7 hari kelender. “Kita mau bilang apa, meskipun dalam jangka waktu 70 hari kelender, pelaksanaan pembangunannya harus selesai tepat waktu,” tandas Arif. Selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Arif optimistis pasar modern Brang Bara dapat lauching awal 2018. “Insya Allah, kita anggap saja pasar modern Brang Bara merupakan kado tahun baru,” ujarnya berseloroh. Oleh karena itu, Arif berharap agar tugas mulia itu hendaknya didukung oleh seluruh elemen. (Ps 212)
Komentar




