Sumbawa, PSnews – Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu daerah di Indonesia yang dikenal potensial dengan peternakan sapi. Ribuan ekor sapi Sumbawa dikirim setiap tahun untuk permintaan pasar luar daerah. Potensi ini tampaknya mengundang perhatian Bupati Panukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan – Heri Amalindo.
Bupati Pali bersama jajarannya datang berguru ke Sumbawa pada Jumat (25/8/2017). Kedatangan mereka yakni ingin mempelajari pola peternakan sapi yang dijalankan Kabupaten Sumbawa.
Sekda Sumbawa – Rayidi dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyambut kedatangan rombongan Bupati PALI di aula H Manan Thauti lantai I Kantor Bupati Sumbawa. Dalam kesempatan itu Sekda memaparkan gambaran umum Kabupaten Sumbawa. Selain memiliki potensi peternakan yang cukup besar di NTB, Sumbawa juga memiliki potensi yang besar di bidang pertanian. ‘’Sumbawa salah satu Kabupaten yang menjalankan program bumi sejuta sapi, memiliki populasi ternak yang cukup besar di NTB. Sehingga Kabupaten Sumbawa sangat berperan dalam mendukung swasembada daging. Dari sisi pertanian kita juga penyumbang beras terbesar di NTB. Kita sudah mulai tanam jagung, ada program Gema Jipi, itu integrasi jagung dan sapi,’’ terang Haji Rasyidi.
Diungkapkan, Sumbawa menjalankan pola LAR (Padang Pengembalaan) dalam kembangkan peternakan. Dimaman ternak dilepas disuatu padang yang cukup luas. Untuk keberadaan ternak sendiri, selain jenis sapi bali yang populasinya terus meningkat, di Sumbawa juga ada ternak kerbau dan kuda, yang walaupun populasinya sedikit menurun. ‘’Meamng sejarahnya untuk kerbau disini sudah sangat panjang, sejak zaman Belanda sudah kita ekspor kerbau ke luar negeri. Cuma setelah masuknya sapi ras bali, kerbau agak tersisihkan. Mungkin karena cuaca disini panas dan kerbau itu butuh air, kemudian masyarakat kami mencari yang praktis. Karena disini sistemnya tidak dikandangkan. Pola peternakan yang ada di Sumbawa itu pola LAR,’’ tukasnya.
Bahkan Pemda berani mengintervensi anggaran untuk membantu masyarakat, dengan memberikan bantuan ternak. Selain tentunya ada bantuan lain yang digelontorkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi NTB. ‘’Disini kita lakukan insiminasi buatan (IB). Agar sapi yang sekarang harganya 13 juta, bisa lebih tinggi lagi harganya. Selain sapi Bali, disini juga ada Sapi Sumbawa, kuda Sumbawa, dan kerbau Sumbawa. Sapi Bali memang rasnya dari sana (Bali). Cuma populasi yang banyak itu di Sumbawa. Sehingga oleh Provinsi kita dijadikan daerah pemurnian sapi Bali,’’ ungkapnya.

Sementara Bupati PALI – Heri Amalindo mengatakan, keinginannya datang ke Sumbawa sudah cukup lama. Setelah mengetahui potensi ternak di Sumbawa sangat bagus, terutama untuk sapi. Kondisi wilayahnya dianggap sama dengan Sumbawa, memiliki lahan yang luas. Sehingga bisa menerapkan sistem LAR. ‘’Untuk itu kami berfikir bagaimana dengan luas lahan yang banyak dan hampir ribuan hektar lahan kosong yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Kami lihat dan dengar sistem peternakan LAR disini itu bagus, dan kami ingin seperti itu. Ada komponen masyarakat kami yang ingin beternak seperti ini. Makanya kami bertekad ingin melihat bagaimana pola dari peternakan ini,’’ tuturnya.
Pihaknya berharap, kedatangan ini bisa menghasilkan kerjasama yang baik antara Kabupaten PALI dengan Kabupaten Sumbawa. Salah satunya pengiriman sapi dari Sumbawa ke PALI. ‘’Kami ingin melihat bagaimana cara beternak disini. Karena disini daerah satu juta sapi, maka kami ingin bagaimana daerah kami juga bisa seperti ini. Makanya kami inginkan ada semacam kerjasama atau lainnya, agar kami bisa memasukkan sapi-sapi dari sini untuk Kabupaten kami. Sehingga kedepannya di Kabupaten kami harga daging tidak terlalu tinggi, dan masyarakat dapat menjangkau harga daging tersebut,’’ pungkasnya. (PSg)