Sumbawa, PSnews – Sejak di mulai tanggal 5 Juli 2017 pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) Tingkat Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 akhirnya resmi ditutup Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril. Penutupan BBGRM tersebut dilaksanakan di Kecamatan Rhee pada Kamis (3/8/2017).
Camat Rhee – Hartono dalam laporannya menyatakan, BBGRM telah dilaksanakan oleh semua desa yang ada di kecamatan Rhee dengan melibatkan semua unsur dan elemen. Dengan tetap memberdayakan peran serta masyarakat dalam hal gotong-royong. Menyangkut situasi dan kondisi masyarakat saat ini khususnya para petani Jagung Hibrida sudah selesai panen dan situasi kamtibmas aman, tertib dan lancar. Pengerjaan aula dari dana DPA Kecamatan Rhee yang terletak di belankang Sekretariat Kantor Camat Rhee telah dapat dirampungkan untuk tahap pertama sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan, namun masih belum sepenuhnya bisa terselesaikan karena keterbatasan anggaran yang ada.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas PMD – M Ikhsan Safitri mengatakan, secara umum kegiatan BBGRM di Kabupaten Sumbawa berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil pemantauan yang dipadukan dengan laporan yang diperoleh dari OPD yang tergabung dalam 5 tim pengarah, laporan dari kecamatan-kecamatan, desa maupun kelurahan. ‘’Dari laporan beberapa laporan kecamatan yang masuk bahwa kegiatan-kegiatan yang berhasil dilaksanakan dengan melibatkan swadaya gotong royong masyarakat selama Bulan Bakti gotong Royong Masyarakat dari 23 kecamatan dengan nilai swadaya sebesar Rp. 3.659.040.000,’’ ungkapnya.
Sementara Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril mengatakan, berkaitan dengan BBGRM yang telah dilaksanakan sebagai gerakan nasional dan merupakan hari-hari yang istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak sedikit pesan-pesan penting yang tersampaikan seperti semangat kebersamaan, semangat tolong-menolong masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan, persatuan dan menumbuhkan lebih luas lagi kearifan-kearifan lokal yang bernuansa gotong royong dan pemberdayaan.
Pelaksanaan BBGRM yang telah dilaksanakan selama satu bulan penuh juga menjadi salah satu upaya untuk terus menggelorakan gotong royong dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan. Ini semuanya menyegarkan pemahaman masyarakat bahwa perjalanan hidup bangsa saat ini secara makro dan konsisten ingin menunjukkan arah perkembangan yang harus semakin membaik, yang dapat dinikmati dari berbagai kemajuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan kehidupan beragama. Disamping itu tidak berarti bahwa pemerintah menutup mata terhadap berbagai aspek kehidupan bersama yang masih memerlukan perhatian, pembenahan dan pengembangan secara terencana dan berkelanjutan. ‘’Perhatian, pembenahan dan pengembangan dimaksudkan adalah upaya untuk lebih meningkatkan hasil kerja bersama dalam membangun daerah, negara dan bangsa, terutama dalam penyediaan dan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, termasuk bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sarana/prasarana yang sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat,’’ ujar Bupati. (PSg)