Sumbawa, PSnews – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menginginkan daerah kelahirannya yakni Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa dapat menjadi pusat pendidikan. Keinginan ini disampaikan Fahri saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan SMP Muhammadiyah Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa, Senin (10/7/2017). Acara pelatakan batu pertama ini benar-benar istimewa. Beberapa pimpinan nasional hadir dalam acara tersebut, antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Muhadjir Effendy, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Ketua Komisi VIII DPR M. Ali Taher. Tampak hadir pula beberapa tokoh Muhammadiyah dan tokoh asal Sumbawa, seperti Hatta Taliwang dan Rektor Uhamka Prof. Dr. H. Suyatno. “Saya ingin mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama bermimpi bahwa nantinya Utan harus menjadi pusat pendidikan di Sumbawa,” seru politisi vokal yang sering disebut sebagai macan senayan ini.
Pada kesempatan itu Fahri Hamzah juga memuji peran serta Ormas Muhammadiyah dalam memajukan bangsa di bidang pendidikan. “Ditengah hempasan dan derasnya informasi dan teknologi yang menjauhkan kita dari anak-anak kita, serta ditengah limbungnya bangsa dan dunia karena jauhnya kehidupan dari ruh agama, Muhammadiyah harus tampil menyelesaikan problem pendidikan generasi masa depan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua PD Muhammadiyah Sumbawa, Faisal Salim, mengatakan bahwa sebelum fullday school yang akan diterapkan, Muhammadiyah Sumbawa sudah memulai mempraktikan sekolah seperti itu di Kecamatan Maronge. Ada yang menarik, kata Ketua PDM, bahwa lokasi pembangunan SMP ini juga atas pilihan pihak Kementerian. “Selain itu alumni SMP Muhammadiyah, salah satunya Fahri Hamzah juga ikut membantu pembiayaan pembangunan,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Muhadjir Effendy menyatakan bahwa pemerintahan Jokowi menempatkan pendidikan karakter sebagai visi utama pemerintahan. “Pendidikan karakter yang memiliki keunggulan komparatif serta pendidkan yang plural multikultural, telah menjadi visi pendidikan nasional, harus kita wujudkan bersama,” tandasnya.
Acara ini kemudian ditutup dengan peletakan batu pertama secara simbolis oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (PSa)