Sumbawa, PSnews – Pasca bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sumbawa beberapa bulan lalu, Pemda pun langsung melakukan pendataan terhadap kerusakan yang ada hampir disemua bidang. Untuk kemudian mengajukan proposal bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hingga kini, Pemkab masih menunggu realisasi bantuan tersebut.
Demikian diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa –Zainal Abidin kepada media ini. Proposal anggaran tersebut ajukan bulan April lalu. Dari total keseluruhan beberapa bidang, seperti bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, perumahan serta lainnya, Pemda mengusulkan anggaran sekiatr Rp 300 miliar ke BNPB. Sedangkan untuk tanggap daruratnya, diusulkan sekitar Rp 55 miliar. ‘’Jadi didalam tanggap darurat itu juga ada kegiatan yang untuk dana bansos kalau untuk BNPB. Nanti BNPB akan membahas terkait dana-dana dari proposal yang kita ajukan itu bersama instansi terkait di Pusat, seperti PU, Perumahan, Pertanian,’’ terangnya.
Namun hingga kini, belum ada sinyal dari pusat terkait proposal anggaran yang telah diajukan tersebut. Dalam hal ini, Pemda pun dapat memaklumi hal tersebut. Sebab pada saat yang bersamaan, dibeberapa daerah juga sempat terjadi bencana alam yang sama seperti Kabupaten Sumbawa. ‘’Sejauh ini kita belum bisa memastikan kapan ini bisa terealisasi, karena bukan hanya Sumbawa yang terkena bencana pada tahun 2017 ini, tapi juga ada daerah lainnya,’’ tuturnya.
Ketika nantinya sudah ada sinyal dari BNPB, kemungkinan BPBD bersama Bappeda Sumbawa akan dipanggil ke Pusat untuk membahas ini. Kira-kira mana yang prioritas untuk ditangani, atau mungkin semua mampu ditangani oleh Pusat, sesuai proposal yang diajukan. ‘’Kita berharap semoga bisa terealisasi segera. Nanti tentu mereka akan turun ke Sumbawa untuk mengecek mana kira-kira yang prioritas atau yang perlu dibantu oleh Pusat,’’ pungkasnya. (PSg)