Sumbawa, PSnews – Rencana kelanjutan kegiatan eksplorasi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) di Blok Elang Dodo Rinti setelah lebaran nanti, mendapat tanggapan beragam dari sejumlah Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Sumbawa. Terutama yang berkaitan dengan rekrutmen tenaga kerja (naker) yang dilakukan oleh PTAMNT.
Pada kegiatan sosialisasi di aula Madelaoe ADT lantai III Kantor Bupati Sumbawa Rabu (14/6/2017), sejumlah Kades mendesak PTAMNT agar melakukan rekrutmen naker secara transparan dan tidak melakukan praktek nepotisme.
Seperti yang disampaikan Kepala Desa Lenangguar Kecamatan Lenangguar – Asraruddin yang mengaku pada prinsipnya mendukung kegiatan kelanjutan eksplorasi tersebut. Bahkan pihaknya menjamin kondisifitas wilayah sekitar akan tetap terjaga, selama kegiatan ini berlangsung. Tentu bila PTAMNT serius berkomitmen bahwa kehadirannya dapat menjamin peningkatan kesejahteraan masyakat setempat. Selain itu Ia juga menaruh harapan kepada pihak managemen agar dalam perekrutan tenaga kerja dan penempatan pemasok logistik agar dilakukan secara transparan.
Hal senada juga disampaikan Kades Sebeok Kecamatan Orong Telu – Syamsul Hidayat yang mendukung kegiatan tersebut. Namun untuk perekrutan tenaga kerja, dia meminta agar tidak ada istilah nepotisme. Artinya mana yang dekat dengan penguasa itu yang lebih diutamakan.
Termasuk pula Kades Lantung Kecamatan Lantung – Rudi Satria, yang meminta pihak perusahaan dapat memperhatikan adat dan budaya setempat, ketika kegiatan tambang kembali dilanjutkan. Dalam kesempatan itu, selain menyinggung soal perekrutan tenaga kerja, Ia juga menyinggung soal kejelasan dana CSR yang akan diterima oleh masing-masing wilayah.
CSR Berkurang Dibanding saat Manajemen Dipegang PTNNT
Menanggapi hal itu, Manager Sosial Responsobiliti PTAMNT – Syarafuddin Jarot menyampaikan terima kasih atas dukungan para Kades. Sementara terkait perekrutan tenaga kerja, pihak perusahaan akan mengaktifkan kembali 200 orang tenaga yang sempat dirumahkan. Sisanya akan dibicarakan lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait. Sementara untuk pemberian CSR, besaran yang akan diberikan tidak seperti saat perusahaan masih milik PTNNT. Namun yang jelas, setiap wilayah tetap akan mendapatkan CSR.
Bahkan dalam kegiatan sosialisasi di masyarakat, PTAMNT tidak lagi menggelar kegiatan formal. Namun akan turun ke rumah-rumah masyarakat untuk menyampaikan informasi terkait rencana kelanjutan eksplorasi tersebut. Tentunya dengan menurunkan tim yang dibantu oleh pihak Kecamatan, Kepala Desa, serta lainnya. “Untuk kegiatan sosialisasi ini, kami sudah melakukan koordinasi dan komuikasi dengan para pihak, seperti TNI, Polri, Pemda dan Anggota Dewan,’’ pungkasnya. (PSg)