Sumbawa, PSnews – Masjid Agung Nurul Huda yang berlokasi di pusat kota Sumbawa Besar, bersebelahan dengan Istana Kesultanan Sumbawa – “Istana Tua Dalam Loka“, dulu merupakan Masjid Kesultanan Sumbawa. Masjid yang saat ini berdiri di lingkungan istana tua tersebut merupakan hasil pemugaran, sebab sebelumnya telah ada mesjid tua yang bernama Masjid jami atau Mesjid Makam.
Sekretaris Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) Sumbawa, Syukri Rahmad SAg yang ditemuyi media ini Selasa (123/06) mengungkapkan bahwa setiap Sultan Sumbawa yang memerintah, masing – masing memiliki inovasi yang menyangkut dengan kemaslahatan umat. Dalam hal ini kemaslahatan Tau ke Tana Samawa (masyarakat dan Tanah Sumbawa), sehingga masjid dipandang menjadi salah satu kebutuhan pokok umat Islam pada masa kesultanan, sekaligus menjadi simbol umat Islam. Karena itu, masjid yang berada di Kesultanan Sumbawa tersebut telah berdiri sejak tahun 1648 silam seiring dengan berdirinya Kesultanan Sumbawa. “Walaupun dalam bentuk relatif sederhana, hanya saja telah kehilangan dokumen, salah satu penyebabnya pasca meletusnya Gunung Tambora tahun 1885 silam. Mimbar masjid yang masih tersisa tertulis 1299 H/1878 M yang saat ini masih ada di Museum Daerah,” tutur Syukri.
Lebih lanjut dipaparkan Syukri, pada masa Sultan Sumbawa yakni Dewa Mas Pamayam yang juga disebut Mas Cini (1648 – 1668) sudah ada masjid di lingkungan Kesultanan, kendati bentuknya sederhana. Ajaran Islam mulai kuat di Sumbawa yakni pada masa Harun Al-Rasyid I (1675 – 1702) di lokasi tersebut ada makam sehingga dinamakan “Masjid Makam”. Hal ini dibuktikan dengan adanya dua Sultan Sumbawa yang dimakamkan di lokasi masjid Jami’ tersebut, yakni makam Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III (1883 – 1931) bersama permaisurinya dan makam Sultan Muhammad Kaharuddin III (1931 – 1958) bersama permaisurinya. “Lokasi Kesultanan Sumbawa tersebut ada makam, Masjid dan istana Dalam Loka yang berada dalam satu lingkungan,” terang Syukri.
Ia menambahkan, pada tahun 1931 Masjid Makam sempat dilakukan rehab-rehab kecil, namun yang terlihat sekarang ini sudah dilakukan rehab total yakni pada masa pemerintahan Yakub Koeswara selaku Bupati Sumbawa (1989 – 1999). Masjid lama dirobohkan dan dibangun masjid baru yang sekarang ini diberi nama Masjid Agung Nurul Huda Sumbawa. (PSj)