TGB : Modal Utama Menjaga Kerukunan adalah Agama

Mataram, PSnews – Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengungkapkan agama merupakan modal terbesar menciptakan kerukunan hidup dan kedamaian, ditengah masyarakat yang pluralis, sehingga menjadi kekuatan dahsyat dalam meraih kemajuan pembangunan di segala bidang.

Hal itu ditegaskan Gubernur yang akrab disapa TGB itu, saat menerima Ketua PHDI Provinsi NTB, I Gede Mandera, SE,MM bersama Panitia Dharma Shanti Nyepi Tahun 2017, di ruang kerjanya, Kamis, 20/4-2017. 

Ahli Tafsir Alqur’an itu menegaskan, modal paling berharga dalam menjaga kerukunan adalah agama. “Keliru bila perbedaan agama dikatakan sebagai pemecah,” tegasnya.

Menurut Gubernur TGB, hakekatnya semua agama mengajarkan tentang kebaikan, persaudaraan dan kerukunan/kedamaian. Hanya kadang pemeluknya, mungkin baru membaca satu ayat, tapi lupa membaca ayat yang lainnya, sehingga memiliki pandangan dan perilaku kurang tepat. Padahal, kata gubernur, agama merupakan modal besar membangun NTB sekaligus menciptakan kedamaian dan kenyamanan bersama.

Oleh karena itu, TGB mengajak semua pemimpin agama, utamanya tokoh-tokoh agama Hindu NTB memberikan contoh dan suritauladan. “Termasuk pelungguh, memiliki tanggungjawab lebih dari sisi keteladanan,” ujar TGB kepada Ketua Parisada dan panitia yang mendampinginya. 

Gubernur juga menyatakan Ummat Hindu NTB telah banyak berkontribusi dalam membangun NTB. Menjaga keamanan dan kenyamanan, serta tidak sedikit warga Hindu yang memiliki keahlian, yang secara tuluh disumbangkan untuk membangun NTB. “Saya sangat menghargai upaya itu, dan tidak lupa menyampaikan terima kasih,” tegasnya. “Misalnya di sektor pariwisata, cukup banyak warga Hindu yang memiliki skill dan bergerak membangun pariwisata NTB. Juga dibidang pemerintahan yang membantu saya,” imbuh TGB.

Ia pun mengajak semangat persaudaraan ini tetap dijaga. Menjaga NTB agar tetap nyaman dan aman, harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga, agar jangan ada diantara keluarga kita yang menjadi penyebab terganggunya keamanan daerah kita.

Sementara itu, Ketua PHDI NTB, Gde Mandera menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Gubernur NTB selaku Guru Wisesa dan orang tua seluruh umat di NTB yang telah memberikan perhatian besar, sehingga seluruh rangkaian perayaan Nyepi Ummat Hindu di seluruh NTB dapat berjalan lancar, aman dan penuh persaudaraan.

Ia menjelaskan rangkaian terakhir perayaan Nyepi adalah Dharma Shanti. “Barangkali dalam agama pelungguh, hakekatnya mirip dengan halal bihalal atau silaturahim,” terangnya.

Dijelaskan, Dharma Shanti dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 29 April 2017 di Taman Mayura, Cakranegara. Ia pun meminta kehadiran Gubernur, dalam kegiatan tersebut. “Kami mohon bapak Gubernur berkenan untuk hadir pada acara tersebut, sekaligus menyampaikan siraman rohani dan pengarahan kepada kami ummat hindu NTB,” pinta Mandera.

Ia juga menyampaikan, Gubernur NTB bukan hanya pemimpin dan pelindung, tetapi juga ulama besar yang menjadi guru wisesa bagi semua. Untuk itu, ia turut menyayangkan dan tidak terima atas penghinaan yang menimpa Gubernur NTB dan keluarga baru-baru ini. “Kami mohon kiranya penghinaan semacam itu dapat ditindaklanjuti agar menjadi pembelajaran dan tidak pernah terulang lagi dimasa mendatang,” tegasnya. (PSbo)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment