Mataram, PSnews – Harapan masyarakat pulau Bajo, sebuah pulau kecil di Bagian Utara Sumbawa, wilayah Desa Kwangko, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menikmati listrik akhirnya terwujud setelah pada bulan April 2017. PLN berhasil menyambung jaringan listrik dari Pulau Sumbawa menuju Pulau Bajo melalui program listrik desa. “Saat ini sekitar 120 KK (Kepala Keluarga) listriknya sudah tersambung, secara bertahap kita akan listrikkan seluruh calon pelanggan. Sementara untuk kapasitas listrik yang mengalir ke Pulau Bajo cukup untuk seluruh warga, yaitu 450 KK. Listrik yang tersambung saat ini sudah bisa dinikmati masyarakat 24 jam nonstop” terang Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri pada media ini Kamis (20/4/2017).
Melistriki Pulau Bajo merupakan program listrik desa tahun 2016 yang dimulai sejak Oktober 2016. PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kilovolt (kV) sepanjang 4,1 kilometer sirkuit (kms) untuk melistriki pulau tersebut. Sepanjang 150 meter sirkuit (ms) diantaranya melintasi perairan Teluk Saleh yang menghubungkan Pulau Sumbawa dengan Pulau Bajo. “Ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Bertahap seluruh masyarakat harus kita listriki.” ungkap Machnizon.
Dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan, listrik sangat penting untuk meningkatkan perekonomian warganya. Meskipun baru berlistrik, Warga menilai perkembangan ekonomi masyarakat Pulau Bajo sudah mulai terlihat. “Syukur sekarang Pulau Bajo sudah berlistrik, kami merasa merdeka, bukan hanya 100 persen, bahkan 1000 persen.” ujar Kepala Desa Kwangko, Saiful saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/4). “Sekarang ikan hasil tangkapan yang tidak bisa langsung dijual, bisa disimpan di lemari es. Kemarin, tahu listrik akan dipasang, masyarakat sini langsung membeli lemari es.” ujar Syaiful.
Kebahagiaan juga dirasakan oleh Nabil (12), siswa kelas 5 SD Negeri 5 Manggalewa yang berlokasi di Pulau Bajo. “Senang, malam sudah tidak gelap lagi. Bisa belajar malam, nonton TV juga.” kata Nabil.
Pada tahun 2016 rasio elektrifikasi di Provinsi NTB mencapai 77,68 persen dari target 75,90 persen. Sementara saat ini rasio elektrifikasi telah mencapai 78,92 persen. PLN menargetkan pada tahun 2020 rasio elektrifikasi dapat mencapai 92,75 persen.
Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi NTB, dalam beberapa tahun ke depan PLN akan membangun beberapa pembangkit baru, antara lain PLTGU Lombok Peaker berkapasitas 150 MW, PLTMG Sumbawa berkapasitas 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, PLTU Lombok dan PLTU Lombok 2 masing-masing berkapasitas 2×50 MW.
Selain itu, pada tahun 2017, PLN juga akan membangun jaringan kabel bawah laut untuk melistriki Gili Gede, Lombok Barat. Pembangunan kabel laut ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017. “Harapannya pada tahun 2020 rasio elektrifikasi bahkan sudah di atas 95 persen.” tutup Machnizon Masri. (PSbo)