Sumbawa, PSnews – Dinilai berhasil melakukan penanggulangan bencana, Pemerintah Kabupaten Sumbawa mendapatkan sertifikat dari Tim strenghten Indonesian resilence reducing risk from disaster (STIRRRD) dari UGM dan GNS Selandia Baru. Pemberian sertifikat tersebut dilaksanakan di Lantai I Kantor Bupati Sumbawa, Rabu (29/3/2017).
Bersamaan dengan penyerahan sertifikat tersebut, diakukan pembahasan terkait tindaklanjut rencana penanggulangan bencana di Kabupaten Sumbawa, antara Pemda dengan Tim STIRRRD dari UGM dan GNS Selandia Baru. Dalam kegiatan yang bertemakan tindaklanjut pengembangan dan pelaksanaan program StIRRRD. Sekda Sumbawa – Rasyidi meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Sumbawa agar memperhatikan kegiatan seperti ini, sebab masalah bencana bukan hanya kewenangan Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) saja, tapi seluruh OPD. “Struktur di BPBD hampir semuanya baru. Jadi masih butuh belajar banyak. Pejabat yang lama juga harus membantu pejabat baru di BPBD. Kita perlu kebersamaan untuk mengatasi masalah yang ada. Jika tidak, maka persoalan yang ada di masyarakat tidak akan bisa diselesaikan,’’ tandasnya.
Menurutnya, kegiatan ini penting karena merupakan program strategis. Apalagi Sumbawa salah satu daerah rawan bencana. Jika terjadi bencana, masyarakat akan mengetahui apa yang harus dilakukan. Kemudian akan dibangun kegiatan yang dapat melindungi masyarakat, sehingga tidak terdampak bencana. “Perlu dukungan maksimal dalam merealisasikan rencana aksi penanggulangan bencana. Yang lebih penting adalah bagaimana membuat rencana aksi terbaru untuk kedepannya,’’ ujar Sekda.
Diungkapkan, rencana aksi penanggulangan bencana sudah disusun. Tujuannya agar masyarakat siap dalam menghadapi bencana, karena bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu sangat terasa dampaknya. Dengan kegiatan ini diharapkan bisa memberi dampak positif.
Di tempat yang sama, Wakil STIRRRD dari UGM, Esti Anantasari menjelaskan, pihaknya ingin menyerahkan sertifikat kepada Kabupaten Sumbawa karena berhasil mengurangi risiko bencana. Pihaknya juga ingin berdiskusi terkait rencana aksi penanggulangan bencana kedepannya.
Sementara, GNS Science Selandia Baru, Nico Fournier mengatakan, Kabupaten Sumbawa adalah daerah hebat dengan orang yang hebat. Pihaknya berada di sini untuk mengetahui sejauh mana program penanggulangan bencana ini. Sekarang pihaknya akan melihat apa saja yang sudah dilaksanakan. “Saya sudah melihat pengaman pantai yang melindungi wilayah pantai. Di Kabupaten Sumbawa terdapat banyak tantangan alam. Selain abrasi pantai, daerah ini juga dihadapkan dengan persoalan banjir. Sebagai pengingat, program ini dimulai dengan langkah kecil. Namun, akan berkelanjutan karena penanggulangan bencana adalah rencana untuk jangka panjang,’’ pungkasnya. (PSg)