Mataram, PSnews – Meski pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) masih setahun lagi, namun sejumlah bakal calon mulai bermunculan. Sejumlah partai politik pun mulai bergerak membangun koalisi, sehingga dinamika perpolitikan khususnya di NTB semakin seru.Seperti halnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kini mulai didekati oleh sejumlah Parpol. Salah satunya Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dimana PKS NTB, menyatakan sikap dengan terang-terangan akan membangun koaliasi bersama partai berlambangkan Ka’bah tersebut.
“Saya sedang mencoba membangun koalisi dengan PPP,” demikian dikatakan Ketua Fraksi PKS DPRD NTB, Johan Rosihan.
Rencana itu sebagaimana disampaikan Johan Rosihan disambut hangat dan terbuka oleh Ketua DPW PPP NTB, Dra. Hj. Wartiah. Meski peluang berkoalisi terbuka lebar, dirinya juga menyatakan tetap harus melibatkan partai lain. “Masih cair semua karena kita masih membicarakan model koalisinya dulu,” kata Johan.
Berdasarkan keterwakilan jumlah kursi PKS dan PPP, dinilai pria yang karib disapa JR ini masih kurang. PKS dan PPP masing-masing memiliki 6 kursi di DPRD NTB. Sementara syarat untuk mengajukan satu pasangan Cagub dan Cawagub minimal memiliki 13 kursi atau 20 persen dari jumlah kursi atau 25 persen jumlah suara.
“Jadi untuk maju ke Pilgub NTB butuh minimal 13 kursi. Sedangkan bila PKS dan PPP jadi berkoalisi, maka jumlahnya menjadi 12 kursi. Sehingga masih harus berkoalisi dengan parpol lain untuk memenuhi kekurangan satu kursi,” rincinya.
Ia juga menegaskan, bahwa aturan berkoalisi harus diperhatikan oleh setiap kandidat yang ingin maju. Artinya, semua partai politik wajib berkoalisi agar bisa mengajukan calon dalam Pilgub NTB 2018.
Sementara itu, Ketua DPW PPP NTB, Dra. Hj. Wartiah mengatakan, PPP menjadi partai yang sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin berkoalisi. Karena itu, ia mengundang seluruh figur bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, baik dari sesama Partai Politik hingga Kepala Daerah di Provinsi NTB. “Semua memiliki peluang yang sama kok,” ujarnya.
PPP dalam hal ini, tidak ingin menutup peluang koalisi dengan Parpol maupun figur siapa pun, mengingat perolehan kursi PPP di DPRD NTB adalah 6 kursi sehingga harus tetap berkoalisi dengan Parpol lain dalam mengusung figur bakal calon. Selain itu PPP juga tetap mengharapkan kader internalnya yang maju. Salah satu nama kader yang disebut-sebut memiliki peluang adalah Nurdin Ranggabarani. “Nurdin Ranggabarani adalah bakal calon tunggal dari PPP,” tandasnya.
Lebih jauh dikatakan Wartiah, pihaknya berharap adanya figur perempuan menjadi bakal Calon Gubernur di Pilgub NTB. Sejumlah figur perempuan yang dikantongi PPP ada tiga orang, yakni, Hj Robiatul Adawiyah, Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi dan Hj Siti Rohmi. “Kita lihat saja nanti, karena kita masih mengharapkan keterwakilan perempuan,” demikian kata Wartiah. (PSbo)