Perlu Sentuhan Pemerintah Tata Air Panas Maronge

Sumbawa, PSnews – Lokasi air panas di Desa Maronge Kecamatan Maronge Kabupaten Sumbawa, dalam beberapa bulan terakhir mulai diramaikan oleh para pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah. Namun keberadaannya perlu sentuhan dari Pemerintah agar lebih tertata. Karena kondisi jalan masuk masih mengunakan lahan warga, dan dilokasi masih minim fasilitas.

Kepala Desa Maronge – Hidayat mengungkapkan kunjungan warga ke sumber air panas bisa mencapai ribuan orang, terutama pada hari tertentu. Sehingga multy effect dari keberadaan air panas ini, ada peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Mulai dari pendapatan jasa parkir, jualan, ojek serta lainnya. ”Pendapatan masyarakat lumayan. Kita besyukur dengan adanya ini. Sebagian kebutuhan ekonomi dari masyarakat disini bisa terpenuhi. Kalau kita Pemerintah Desa belum memberlakukan retribusi. Karena masayarakat pemilik lahan masih membutuhkan dana untuk membangun fasilitas dengan swadaya sendiri,” ungkapnya.

Camat Maronge - Lukmanuddin
Camat Maronge – Lukmanuddin

Camat Maronge – Lukmanuddin menyatakan, perlu ada sentuhan Pemerintah terhadap keberadaan air panas ini. Dalam rangka menyiapkan lokasi yang memadai dan layak, baik tempat parkir, maupun tempat permandian yang lebih tertata dan luas. Mengingat jumlah pengunjung yang tetap ramai. Termasuk soal jalan, karena masih melalui lahan persawahan warga. Ketika hujan, jalan akan becek dan licin. ”Karena ini menjadi primadona saat ini untuk tempat berobat, musti harus ditata, agar pengaturannya lebih teratur dari segi penataan parkir, pemondokan sementara, ini juga mendatangkan hasil bagi pedagang lokal yang ada disini, ekonomi rakyat juga bergerak naik. Yang jelas sudah kita laporkan ke Bupati atas keberadaan air panas ini,” tandasnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa - lham Mustami
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa – lham Mustami

Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa – H Ilham Mustami menuturkan, air panas Maronge ini merupakan destinasi wisata yang potensial. Untuk itu Pemda harus peka dan merespon ini dengan cepat karena ini lahan masyarakat secara individu. Pemda harus mencari jalan bagaimana supaya ini bisa terbangun lebih cepat. Mungkin dengan hibah dan harus segera. tidak seperti sekarang ini terkesan dibiarkan berjalan begitu saja. Bahkan di APBD 2017 ini kami tidak melihat satu anggaran pun untuk membangun air panas ini. Untuk itu pihaknya mendesak Pemda khususnya SKPD terkait untuk mengambil langkah cepat setelah melihat kondisi lokasi saat ini. Seperti segera membangun toilet umum, tempat ibadah, memperlebar kolam, mengamankan sumber airnya, yang paling penting akses jalan masuk. ”Itu harus ada di APBD 2017 sekitar Rp 2 miliar. Kita harapkan ini bisa agak layak untuk dikunjungi dan dijadikan tempat terapi pengobatan. Karena pada tahun 2010 lalu, kita sudah dilakukan pengujian sample air oleh laboratorium Dikes Provinsi, dan hasilnya air panas Maronge ini layak untuk diminum. Sehingga banyak masyarakat disamping berendam, juga memawa pulang airnya untuk diminum yang dipercaya berkhasiat untuk pengobatan,” paparnya.

Ilham Mustami menegaskan, bahwa terapi berendam air panas ini bukan syirik. Rata-rata yang berkunjung berniat dan memohon kepada Allah agar dengan melakukan terapi di air panas Maronge ini dapat mendatangkan kesembuhan, sesuai dengan penyakit yang diderita. Terapi perendaman air panas ini tidak ada bedanya dengan minum obat dan melakukan terapi secara medis, baik terapi listrik, terapi sinar X dan lainnya. ”Kami harap kepada pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan, buang sampah pada tempatnya, buang air kecil dan air besar pada tempat yang tersedia. Saat berkunjung dan menginap dilokasi jangan sampai terjadi keributan, ada perkelahian, pencurian dan lainnya. Agar lokasi wisata ini bisa nyaman, tenang dan tertib,” tandas Anggota Dewan dari Dapil I ini.

Bupati Sumbawa - M Husni Djibril
Bupati Sumbawa – M Husni Djibril

Bupati Sumbawa – M Husni Djibril yang dimintai tanggapannya terkait air panas Maronge ini mengaku baru mengetahui hal tersebut. Namun yang pasti, Pemda bersedia melakukan penataan terhadap destinasi tersebut. ”Saya juga baru dengar. Sebenarnya kalau sebelum pembahasan APBD mungkin sekaligus saya masukkan untuk dijadikan perhatian. Mudah-mudahan ada sisa anggaran yang belum digunakan untuk program lain. Perlu perhatian Pemda, karena tidak mungkin kita serahkan ke swasta apalagi ke masyarakat,” kata Bupati.

Terhadap keinginan dan harapan agar lokasi itu ditata oleh Pemda, pemilik lahan – Herman menyatakan akan membicarakan hal itu dengan seluruh keluarganya. Untuk mengetahui langkah apa selanjutnya yang harus dilakukan kedepan terkait keberadaan sumber air panas dilahan mereka. ”Saya akan bicarakan dulu dengan keluarga,” pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment