Sumbawa, PSnews – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan kuota pengiriman ternak sapi dari Kabupaten Sumbawa ke sejumlah daerah di Indonesia selama 2016 ini sebanyak 13.500 ekor.
“Pengiriman ternak untuk tahun ini kita dapat kuota 13.500 ekor. Ternak akan dikirm ke Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Lombok dan lainnya,’’ jelas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Ternak Kabupaten Sumbawa – Syafruddin Nur.
Diungkapkan, kuota pengiriman ternak sapi untuk tahun ini tidak terlalu jauh dari tahun sebelumnya. Pada 2015 lalu, Sumbawa bisa melakukan pengiriman ternak hingga di atas kuota yang ditetapkan, yakni mencapai 20.000 ekor. “Itu tergantung permintaan pasar, walaupun kuota kita sekian,’’ terangnya.
Menurutnya, jumlah kuota yang diberikan ini tergolong kecil bila dibandingkan dengan jumlah populasi ternak di Kabupaten Sumbawa yang tercatat mencapai sekitar 300.000 ekor. Bahkan dari kuota 13.500 ekor tersebut, pengiriman yang dilakukan saat ini masih kurang dari 50 persen. Hal itu diperkirakan karena dalam bulan ramadhan kemarin ada daging impor yang masuk ke sejumlah daerah. “Jumlah kuota itu kecil jika dibandingkan dengan jumlah populasi ternak kita. Karena jumlah populasi 300.000-an ekor, dan itu yang tercatat. Karena ada juga yang tidak tercatat,’’ tukasnya.
Sementara terhadap aksi pengiriman ternak secara illegal, menurut Syafruddin Nur saat ini sudah tidak lagi terdengar. Walaupun begitu, masyarakat pun diminta untuk tetap waspada. Termasuk terhadap aksi pencurian ternak melalui jalur laut. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas telah berkoordinasi dengan semua pihak. Baik itu dengan Pemerintah daerah lain, termasuk dengan Tim terpadu yang telah dibentuk, seperti dari pihak Polairut, TNI, kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas), serta lainnya. “Kita terus meningkatkan kerja tim ini. Terutama di jalur laut akan terus dipantau, supaya pengawasannya lebih kuat,’’ pungkasnya. (PSg)