Sumbawa, PSnews – Dusun Batu Nisung Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas dicanangkan sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB) oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
Bupati Sumbawa – Husni Djibril dalam Sambutannya Kamis (17/03/2016) menegaskan bahwa pencangan ini merupakan bagian dari ikhtiar mewujudkan masyarakat Sumbawa yang berdaya saing, mandiri dan berkepribadian yang dilandasi semangat gotong royong dalam memperkuat Sumbawa hebat dan bermartabat. Karena itu, perlu dibangun dengan menjadikannya sebagai gerakan masyarakat untuk membumikan sekaligus bersifat akseleratif dalam memperkuat keterpaduan dan makna sinergisitas dalam nilai-nilai pembangunan yang bersifat programis, operasional dan lintas sektoral.
Pemaknaan ini, sambung Husni Jibril adalah sebagai wujud manifestasi dalam upaya linear menyambung sumbu eksistensi dan nafas program pembanguan prioritas Nawacita, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, dan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Semangat ini menjadi muatan esensi dalam gerakan revolusi mental yang intisarinya adalah integritas, etos kerja dan gotong royong. “Revolusi mental dimulai dari keluarga yang kemudian berlanjut kepada masyarakat dan negara. Dan mitra revolusi mental dimulai dari konsep keluarga yang menjadi domain tupoksi BKKBN,” papar Husni Jibril.
Seorang pengamat kependudukan mengatakan, lanjut Husni Jibril, bahwa, tantangan berat yang dihadapi pada dekade mendatang adalah pemanasan global, laju pertumbuhan penduduk, pengentasan kemiskinan dan kebuntuan politik yang menghalangi kerjasama global untuk masalah tersebut. Antisipatif dini dengan mengawal berbagai perspektif program pembangunan yang berorientasi pada bidang kependudukan dan pemberdayaan keluarga serta masyarakat dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam. Hal itu bertujuan untuk memberi nilai pelestarian kehidupan yang berkualitas menuju kehidupan yang makmur, bahagia dan sejahtera.
Lebih jauh dikatakan Bupati, pada akhir tahun 2015 dan memasuki tahun 2016, program kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) mencatat beberapa kejutan. Pertama, Indonesia memiliki program kampung KB. Kedua, penyuluh KB (PKB) dan Petugas Lapangan KB (PLKB) secara keseluruhan akan kembali vertikal di bawah BKKBN Pusat.
Dengan memandang hal tersebut sebagai garda terdepan pembangunan, maka Kampung KB tengah mencoba membangun pusat-pusat penggarapan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga dalam kewilayahan yang lebih terbatas, yakni kampung.
Sebuah unit tempat bermukimnya masyarakat yang lebih kecil dari desa atau kelurahan, Kampung KB menjadi gerakan yang akan berkembang dan menarik. “Betapa tidak, akan banyak program pemberdayaan keluarga yang akan hadir di Kampung KB, bukan hanya sebatas program KB atau layanan kontrasepsi belaka. Kampung KB menjadi icon program kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga yang memiliki keterpaduan program dengan berbagai stakeholder terkait dengan harapan kesejahteraan masyarkat dapat meningkat, Juga Kampung KB dapat dijadikan wadah dalam menggalakkan program revolusi mental berbasis keluarga untuk membangun karakter bangsa Indonesia yang secara optimal mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga,” papar bupati.
Terkait dengan eksistensi Kampung KB di Kabupaten Sumbawa, Bupati menginstruksikan agar segera dikawal aksi nyata dengan intervensi-intervensi program dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam nuansa membangun dan pembangunan yang bernilai keterpaduan dan terintegrasi dengan Baik. Program Kampung KB ini menjadi program strategis, sehingga sudah sepatutnya dimasukkan dalam usulan RPJMD Kabupaten Sumbawa. Dengan demikian bisa secepatnya membentuk satu Kampung KB di tiap kecamatan dalam periodik waktu 2016.
Buati juga menyampaikan apresiasinya atas upaya dan ikhtiar jajaran Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sumbawa, atas segala prestasinya pada level regional Nusa Tenggara Barat maupun nasional. Bahkan yang lebih penting daerah ini atas dimensi pengelolaan dan advokasi program acap memberikan paparan dan ekspose program di tingkat nasional. Bahkan yang terakhir pada paparan advokasi program Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), Kabupaten Sumbawa mewakili Indonesia bersama Kabupataen Tuban Jawa Timur pada Konferensi Internasional Keluarga Berencana di Nusa Dua Bali pada 21 Januari 2016 yang lalu. “Semoga momentum silaturrahim ini menjadi komitmen dan energi dasyat dalam hajatan bersama guna memperkuat visi misi pembangunan yang sama-sama kita emban,” tutup Bupati pada acara pencanangan yang dihadiri Wabup, Kapolres, Dandim 1607, para Asisten, sejumlah pimpinan SKPD serta Perwakilan BKKBN Propinsi NTB.
Sebelumnya di tempat yang sama, Kepala BKBPP Kabupaten Sumbawa – A. Yani, menyampaikan bahwa proses pembentukan Kampung KB Dusun Batu Nisung sedang berjalan dan berproses yang penunjukannya melalui survey dan analisis data serta kondisi lapangan.
Yani menjelaskan, Kampung KB dalam istilah kependudukan dan KB yang diterbitkan oleh Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi merupakan salah satu upaya penguatan kependudukan program KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang dikelola dan diselenggarakan oleh dari dan untuk masyarakat. Tujuannya untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan total KB, sebagai upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas. Sehingga dalam implementasinya Kampung KB terdapat keterpaduan program KKBPK dengan pembangunan sektor – sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
“Cikal bakal dari semua itu, sesungguhnya Kabupaten Sumbawa telah memiliki program inovasi daerah yang bernama Posyandu, PAUD, dan BKB (POSPA – BKB) yang tumbuh pada tahun 2008 dan secara reguler dikuatkan dengan peraturan Bupati Sumbawa nomor 14 tahun 2013 tentang pengembangan anak usia dini melalui POSPA – BKB,” paparnya.
Konsep ini, lanjut Yani, merupakan keterpaduan program secara programis, namun kampung KB sesungguhnya merupakan keterpaduan dalam berbagai sektoral yang melibatkan berbagai stake holder terkait, paparnya.
Program Pospa – BKB merupakan program Holistik Integratif, sehingga Kabupaten Sumbawa sering diundang sebagai pembicara dan nara sumber dalam pertemuan yang diinisiasi BAPPENAS dalam Konferensi Pengembangan anak usia dini secara holistik integratif pada 2013 lalu di Jakarta dan Workshop Nasional BKB Holistik Integratif tahun 2014 di Bandung.
Selanjutnya atas adopsi program KB pada program metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), Kabupaten Sumbawa juga diundang pada International Conference Family Planning (ICFP) atau konfrensi internasional keluarga berencana di Nusa Dua Bali pada 2016. Saat itu Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Tuban mewakili indonesia memberikan pemaparan bersama dengan negara Afrika Barat, Kenya dan Tanzania.
Penduduk, menurut Yani, bukanlah sekedar deretan angka – angka sehingga persoalan kependudukan dan KB bukan hanya sekedar keberadaan kontrasepsi, tapi menyangkut dimensi yang luas dari segi kehidupan. “Karena itu, di tahun 2016 ini, kami ingin menancapkan menara proyek mimpi sebagai tahun revitalisasi program. Seiring dengan mimpi besar kami, kiranya Kampung KB menjadi agenda aksi 100 hari jajaran BKBPP Kabupaten Sumbawa. Dari Dusun Batu Nisung akan menjadi efisentrum dan radar nawaitu (niat) dan ikhtiar bersama sebagai tanda dimulainya pembentukan Kampung KB dan akan meniti pembentukan kampung – kampung KB lainnya di Kabupaten Sumbawa. Sehingga memiliki daya ledak syiar program dalam warna keterpaduan sebagai upaya untuk mewujudkan Sumbawa hebat dan bermartabat,” tandas Yani.
Kampung KB akan menjadi icon dan miniatur model pelaksanaan program pembangunan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga yang bersinergi dengan berbagai sektor menjadi Kawah Candradimuka dari totalitas gerakan keterpaduan pembangunan sesuai karakteristik dan kebutuhan wilayah dari kampung KB. “Sehingga diharapkan setiap kecamatan dapat membentuk kampung KB minimal satu Kampung KB,” papar Yani. (PSj)