Sumbawa Barat, PSnews – Perusahaan multinasional PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) memproduksi atau menghasilkan konsentrat 1.500 sampai dengan 2.000 ton konsentrat per hari. Dengan kadar tembaga yang dihasilkan 29 persen tembaga dan 20 gram emas per ton.
“Kapasitas produksi pada saat ini rata-rata 120.000 ton batuan per hari, untuk menghasilkan konsentrat 1500 sampai 2000 ton per hari dengan kondisi yang sekarang,” jelas Senior Metallurgist PTNNT, Budi Satriawan di konsentrator Batu Hijau PTNNT, Rabu (02/09/2015).
Budi menerangkan, secara umum proses pengelolaan batuan di PTNNT dibagi menjadi tiga tahapan umum. Pertama penghancuran batuan, batuan yang dari mining dihancurkan sampai ukuran tertentu lalu memasuki proses flotasi sebagai proses kedua, yakni mengambil mineral berharga sebanyak-banyaknya terutama tembaga dan emas. Proses ketiga yakni proses pengolahan konsentrat yang grid atau kandungan tembaganya medium dinaikan dan dimurnikan lagi dengan proses clining. Lalu hasilnya disebut sebagai produk konsentrat.
Budi menjelaskan, dalam hal ini ada dua jenis ore. Pertama, fresh ore dan kedua stock pile ore. Pada saat mengolah fresh ore seperti sekarang relative gampang dan produksinya lebih tinggi dari pada mengolah stock file ore. “Pada saat mengolah stock pile ore yang keras hasilnya kurang dari 100.000 ton per hari atau 95 ton per hari,” tambahnya.
Ia mengutarakan, untuk kandungan tembaga dan emas mulai dari bentuk batuan sudah dianalisa, dan berapa yang akan dihasilkan sampai dengan proses pengolahan dimonitor untuk optimasi produksi di pabrik.
Selain itu, sebagai Senior Metallurgist PTNNT ia mengklarifikasi bahwa di tambang Batu Hijau tidak ada unsure mineral Uranium seperti yang selama ini selalu diisukan oleh kalangan tertentu. “Tidak ada uranium. Di ore kita tidak ada,” tutup Senior metallurgist, Budi Sastrawan. (PSb)
