Sumbawa, pulausumbawanews.net – Situs Ai Renung merupakan bukti manusia pernah tinggal menetap di Pulau Sumbawa pada ribuan tahun sebelum masehi. Situs megalitik berupa sarkofagus ini berada di perbukitan wilayah Desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Lokasinya berada di dalam kawasan hutan yang jaraknya sekitar 39 kilometer dari kota Sumbawa Besar. Kondisi jalan terparah yakni dari Desa Batu Tering menuju lokasi situs Ai Renung sejauh 5 km. Untuk bisa mencapai lokasi, dari pemukiman penduduk pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua atau mobil double gardan.
Ikut bersama rombongan antara lain, Kadis Dikbud Sumbawa- Dr Ikhsan Safitri, Kadis Arpusda – Drs.H Syahril, SPd.,MPd, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Sumbawa – Ir H Iskandar, M.Ec.Dev, Kabid Budaya Dikbud Sumbawa, Aminuddin dan Mantan Kabid Budaya – Sutan Sahrir, Kabid Bencana BPBD Dr Rusdianto AR, Arkeolog – Putri Husnul Innaya, S.Hum, Sekretaris Bappeda, Dinas Pariswata, budayawan, pemerhati budaya dan sejumlah wartawan.
Perjalanan dari pemukiman warga ke lokasi, difasilitasi oleh Kepala Desa Batu Tering Alwan Hidayat dengan menyiapkan 3 unit mobil pickup double gardan. “Meski jalannya cukup melelahkan, namun setelah tiba di lokasi rasa lelah terbayar dengan menyaksikan secara langsung peninggalan prasejarah yang ada di sini,” ujar Makruf salah seorang jurnalis yang meliput kegiatan Wisata Sejarah yang diinisiasi oleh Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa pada Sabtu 4 November 2023.
Kabid Kebudayaan Dikbud Sumbawa Aminuddin didampingi Sutan Sahril menjelaskan, Situs Ai Renung ini terbagi menjadi 5 titik, dengan temuan utama berupa sarkofagus. Situs pertama sampai keempat terletak di dalam satu kawasan, sedangkan situs kelima terletak terpisah hampir satu kilometer jaraknya dari situs keempat.
Situs pertama dipagar kawat seluas sekitar 50 x 50 m, merupakan pusat dari kompleks kubur sarkofagus Ai Renung. Lokasinya berada di tengah persawahan milik warga setempat. Situs ini memiliki tiga sarkofagus. Sarkofagus 1 dibuat dari bongkahan batuan. Bagian badan dihiasi beberapa pahatan berupa topeng binatang melata jenis tokek dan buaya. Ada juga yang berbentuk manusia dengan pola mengangkang dengan penonjolan kemaluan laki-laki dan wanita. Secara keseluruhan, sarkofagus berukuran panjang 4 meter, lebar 3 meter dan tinggi 1,5 m. Pada permukaan atas dibuat lubang berbentuk persegi dengan panjang. Kondisi sarkofagus sudah banyak yang tergerus dan pecah serta tanpa tutup. Di sekeliling dinding sarkofagus dipahatkan beberapa ornamen beberapa di antaranya dalam kondisi sudah aus.
Situs kedua berjarak sekitar 100 meter dari situs pertama. Di situs kedua ini agaknya lebih istimewa, lantaran dianggap sakral oleh sebagian masyarakat setempat. Situs yang juga dikeliligi pagar ini merupakan lokasi yang biasa digunakan untuk ritual sedekah orong (sedekah sawah-red) bagi petani setempat. Kondisi peninggalan ini masih cukup baik dan terdapat tutup di bagian atasnya. Di bagian badan kubur batu banyak pahatan pola manusia dan binatang. Situs ini mempunyai beberapa pahatan di bagian badannya. Sarkofagus dibuat dari batuan yang terdiri dari wadah dan tutup. Wadah dibuat dari bongkahan batu berukuran panjang sekitar 3 m, lebar 3 m, dan tinggi 1 m. Pada bagian permukaan atas terdapat pahatan berlubang persegi dengan ukuran panjang 1,5 m, lebar 0,5 m dan kedalaman 1,5 m. Tutupnya mempunyai ukuran panjang 1,5 m, lebar 0,5 m, dan tinggi 0,5 m. Bentuknya seperti atap rumah dengan hiasan-hiasan berbentuk tubuh dan kepala manusia. Tutup sarkofagus berbentuk meruncing keatas seperti atap rumah. Kondisi tutup sudah pecah menjadi dua bagian dan kelihatannya sudah disambung dengan cara mengkaitkan bagian tutup yang terpisah menggunakan besi beton.
Di bagian kanan dan kiri tutup sarkofagus terdapat hiasan berupa pahatan kepala manusia.
Sarkofagus 3 berada di sebelah selatan sarkofagus 2, dengan bentuk lebih kecil dan pendek, terbuat dari batu. Artefak ini merupakan bagian dari tutup sarkofagus. Tutup sarkofagus berukuran panjang sekitar 2,5 m, lebar 1 m, memiliki lubang dengan ukuran panjang sekitar 1,5 m, lebar 0,5 m, tinggi tutup 30 cm dan tebal 10 cm. Ujung tutup memiliki hiasan berbentuk kepala manusia. Situs Ai Renung 3 terletak sekitar 150 m sebelah utara dari situs Ai Renung 1. Di situs ini ditemukan sarkofagus tanpa penutup yang dibuat dari batu. Dnding sarkofagus dihiasi dengan pola hias berupa bentuk manusia utuh, tetapi sebagian sudah dalam keadaan tergerus.
Situs Ai Renung 4 berlokasi sekitar 250 m sebelah barat laut dari situs Ai Renung 1. Di lokas ini terdapat sarkofagus tanpa penutup berukuran lebih kecil, dibuat dari batuan utuh yang dikerjakan bagian atas tengahnya sebagai lubang kubur. Ukuran bongkahan batu tersebut panjang 3,5 m, lebar 1,5 m, dan tinggi 1 m. Pada bagian ujung dinding dan permukaan atas sarkofagus terdapat ornamen manusia dalam keadaan tidak utuh dan bentuk topeng yang sudah tergerus.
Situs Ai Renung 5 merupakan area kubur peti batu yang cukup luas dan terletak sekitar 1 km sebelah barat situs Ai Renung 1. Lokasi ini berada pada areal hutan lindung di lereng Bukit Sangka Bulan. Di lokasi ini ditemukan tiga sarkofagus tanpa tutup yang dibuat dari bongkahan batu. Dua sarkofagus terletak berdampingan dalam kondisi sudah pecah, sedangkan satu sarkofagus berada pada posisi di bagian atas dan berjarak sekitar 30 m dari dua sarkofagus lainnya. Sarkofagus pertama berbentuk wadah tanpa tutup dalam kondisi miring, dibuat dari bongkahan batu. Di bagian samping terdapat enam pola hias berbentuk topeng manusia dalam kondisi sudah aus. Sarkofagus ini berbentuk persegi panjang, yang merupakan sarkofagus ganda berpasangan dengan sarkofagus 2. Sarkofagus 2 dalam kondisi terpisah dan tergeletak di samping sarkofagus pertama.
Menurut Anggota Tim Pendata Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Putri Husnul Inaya, S,Hum, Situs Ai Renung berupa kuburan batu ini dianggap sebagai salah satu bentuk kecerdasan manusia pada zamannya. Relief-relief yang terpahat pada sarkofagus menggambarkan kesuburan, kehidupan dan alam roh. Motif manusia dengan penonjolan pada alat kelamin perempuan melambangkan kesuburan, sementara motif kepala manusia melambangkan kehidupan. Selain itu, ada juga pahatan buaya pada peti batu, melambangkan hubungan manusia dengan alam roh serta upaya pencegahan dari marabahaya. “Ketujuh situs yang ada di lima lokasi ini semuanya terdapat motif-motif yang memiliki makna tersembunyi,” ujar Arkeolog cantik ini.
Diwawancarai di tempat yang sama, Ketua Tim Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Sumbawa, Iskandar menekankan pentingnya perlindungan dan pemeliharaan terhadap situs-situs bersejarah seperti sarkofagus di Ai Renung. Dia mengatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. Pahatan yang terlihat pada kuburan batu ini juga diakui sebagai karya seni yang sangat maju pada zamannya.
Menurutnya, situs ini bisa menjadi objek penelitian dari para ahli dan mahasiswa. “Bahkan kalau pemanfaatannya sudah jelas, situs itu bisa jadi lokasi obyek wisata. Tapi yang penting itu upaya pelestariannya dulu,” kata Iskandar. (PSa)