Sumbawa, pulausumbawanews.net – Kondisi SDN 1 Desa Jorok, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa berbanding terbalik dengan tetangganya SDN 7. Jika jumlah murid baru di SDN 1 Utan kelebihan orang dibanding dengan ruang kelas yang tersedia, sedangkan SDN 7 Utan sangat kekurangan murid. Padahal dua sekolah itu hanya berjarak sekitar 30 meter. Pada tahun ajaran baru 2023 ini, murid yang berminat sekolah di SDN 7 Utan hanya 13 orang. Sementara di SDN 1 Utan membludak.
Saat dikunjungi Tim dari Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa (DPKS) belum lama ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 7 Utan, Seniwati S.Pd mengakui kekurangan siswa saat PPDB beberapa waktu yang lalu. “Jumlah murid baru hanya 13 orang pada tahun ini,” akunya kepada Sekretaris DPKS Zainuddin SE, didampingi Sanapiah S.Pd, Junaida Iriani S.Pd, Erma Suryani M.Pd dan Dr. Suharli.
Seniwati mengaku tidak menyangka jumlah siswanya turun drastis dan sangat minim mendaftar di sekolahnya. Padahal PPDB menggunakan system zonasi. Karena system zonasi itu, pihaknya pasif dan menunggu datangnya siswa tanpa harus turun lapangan mencari dan mengajak masyarakat menyekolahkan anaknya di SDN 7 Utan. Sementara sekolah lainnya sangat aktif mencari siswa baru. “Karena zonasi kami tidak bergerak. Malah yang banyak datang dari luar zonasi, itu yang kami tolak, karena kami tidak ingin menyalahi system,” ujarnya.
Sedangkan lanjut Seniwati, sekolah tetangga menerima siswa yang berlebih, yang tidak sebanding dengan jumlah ruangan yang tersedia. Harusnya ada pelimpahan ke sekolahnya, yang jaraknya berdekatan.
Selain kekurangan siswa, lanjut Seniwati, beberapa bangunan atau ruangan di sekolahnya rusak berat. Dua kelas tak terpakai karena sangat mengkhawatirkan. Selain atapnya rapuh, temboknya rusak, dan banyak kaca yang hancur.
Bukan hanya ruang kelas, perpustakaan juga tak difungsikan. Pasca gempa bumi yang melanda pada Tahun 2019 lalu, perpustakaan tersebut dibiarkan kosong. Mereka takut untuk menempatinya karena temboknya retak-retak, dan dikhawatirkan roboh. Kamar mandi atau WC juga demikian, perlu direhab karena tidak representative. Persoalan di SDN 7 Utan sebenarnya sudah disampaikan ke Dikbud Sumbawa maupun diusulkan ke pusat melalui Dapodik.
Ia berharap usulannya dapat direalisasikan.
Sementara itu Anggota DPKS, Erma Suryani M.Pd mengatakan, kekurangan siswa di SDN 7 Utan perlu mendapat perhatian. “Di sinilah harus ada intevensi pemerintah melalui leading sektor terkait, agar tidak ada permasalahan yang muncul. Kalau kondisi sekarang, ada dua masalah yang muncul di dua sekolah. Satunya kelebihan siswa sehingga harus belajar di teras, satunya kekurangan siswa,” tukasnya.
Masalah beberapa ruang kelas yang rusak berat dan perpustakaan yang perlu direhab, juga menjadi perhatian Dewan Pendidikan. Pihaknya akan berkoordinasi agar Dinas Dikbud dapat mengkomunikasikannya dengan pusat terkait usulan SDN 7 Utan melalui Dapodik. (PSz)