Sumbawa, pulausumbawanews.net – Ikatan Istri Wakil Rakyat (IISWARA) DPRD Kabupaten Sumbawa kembali melakukan kegiatan yang sangat diperlukan oleh kaum hawa yakni transfer ilmu pengetahuan terkait deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara yang dilanjutkan dengan praktik pemeriksaan IVA dan pemeriksaan SADARI.
Pemateri yang dihadirkan oleh IISWARA adalah Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (PC IBI) Sumbawa dengan peserta Ibu-ibu sebanyak 30 orang. Kegiatan tersebut dilakukan secara marathon sejak Sabtu 13 November 2021, mulai pukul 08.00 SD pukul 13.00 WITA di Dapil 1 yang dipusatkan di Kecamatan Moyo Utara tepatnya di Aula Kantor Desa Baru Tahan. Kemudian Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 November 2021 mulai pukul 08.00 SD 13.00 WITA di Dapil 3 yang dipusatkan di Kecamatan Plampang berlokasi di UPT Puskesmas Kecamatan Plampang. Selanjutnya pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 25 November 2021 dimulai sejak jam 08.00 pagi hingga pukul 13.00 WITA di Dapil 5 yang dipusatkan di Kecamatan Labuan Badas berlokasi di Aula Kantor Kecamatan Labuan Badas. Berikutnya, untuk pertemuan ke empat dilakukan pada hari Senin, tanggal 06 Desember 2021 juga dimulai pukul 08.00 pagi dan diakhiri pukul 13.00 WITA di Dapil 4 dipusatkan di Kecamatan Alas dengan lokasi
Kediaman Muhammad Saad, S.AP dan pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Senin 13 Desember 2021 pukul 08.00 pagi SD 13.00 WITA di Dapil 2 yang dipusatkan di kecamatan Moyo Hulu dengan lokasi
pelaksanaan di Kantor UPT Puskesmas Kecamatan Moyo Hulu.
Kepada Media ini Ketua IISWARA DPRD Kabupaten Sumbawa dr. Selvi menyampaikan bahwa kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari Ibu ibu peserta di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa. “Dengan Rundown Kegiatan yang telah dibuat, Alhamdulillah kegiatan berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme para peserta, sejak registrasi sampai dengan penutupan semua peserta mengikuti dengan tuntas,” ujar dr. Selvi.
Adapun materi yang disampaikan seputar kesehatan bagi perempuan meliputi, sosialisasi protokol kesehatan di era pandemi :
, pengetahuan tentang Kanker Leher Rahim,
, mewaspadai Kanker Payudara,
, Pemeriksaan Iva,
, Pemeriksaan SADARI dan diskusi langsung dengan para narasumber.
Menurutnya, materi yang diberikan ini sangat penting untuk diketahui oleh kaum perempuan terutama para ibu ibu yang menjadi tempat mengadu bagi anak-anak dan sesama perempuan.
Diantaranya adalah masalah Kanker Payudara,
Kanker payudara adalah penyakit tumor ganas di seluruh jaringan payudara kecuali jaringan kulit payudara yang dapat menyebar (metastasis) ke organ-organ yang lain dan dapat menyebabkan kematian. “Siapa saja yang beresiko terkena kanker payudara ? Mereka adalah perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama pada usia kurang dari 12 tahun, perempuan yang menopause diatas usia 50 tahun, perempuan yang belum pernah melahirkan, tidak pernah menyusui, melahirkan anak pertama di usia lebih dari 35 tahun, memiliki riwayat penyakit tumor jinak dan adanya riwayat penyakit kanker pada anggota keluarga lainnya,” beber dr Selvi.
Oleh sebab itu perlu ada tindakan deteksi dini adanya kanker payudara dilakukan agar sesegera mungkin dapat diobati apabila ditemukan kelainan dan belum terjadi penyebaran.
Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
1). SADARI
atau (Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang dilakukan setiap hari ke 7 (Tujuh) – 10 (Sepuluh) dihitung mulai hari pertama haid atau bagi yang telah menopause atau yang tidak haid karena menggunakan alat KB (Keluarga Berencana) dilakukan rutin setiap bulan pada tanggal yang sama.
2) Pemeriksaan klinis payudara oleh bidan/dokter.
3). Pemeriksaan dengan menggunakan Ultrasonography (USG).
4). Pemeriksaan menggunakan Mammografi.
Lebih lanjutnya dr Selvi menjelaskan, cara melakukan SADARI yakni untuk dapat mengetahui benjolan atau masalah lain sedini mungkin caranya adalah dengan berdiri didepan cermin dengan tangan disisi tubuh dan lihat apakah ada perubahan pada payudara. Perubahan yang dapat terjadi dapat berupa perubahan ukuran, bentuk dan warna kulit atau ada kerutan pada kulit (kulit jeruk) atau ada cekungkan/ada tarikan tarikan kulit ke dalam.
Hal yang perlu jadi perhatian adalah apabila ada perubahan ukuran dan bentuk payudara, terdapat lipatan/cekungan (dimple) pada kulit payudara atau adanya benjolan atau penebalan didalam atau dekat payudara atau daerah bawah lengan dan tidak bergerak segera hubungi petugas kesehatan. “Untuk materi lainnya terkait kanker rahim juga sangat antusias diikuti oleh peserta sosialisasi dan di akhir diberikan materi dan praktek tentang Tes IVA
(Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dan Konseling Krioterapi,” pungkas dr Selvi. (PSmakruf)