Aliran Listrik di Lahan Jagung Wilayah Dompu Kembali Telan Korban

Dompu, PSnews – Sungguh naas nasib, Hariadin M. Saleh alias Din (26) warga Dusun Pekat I, Desa Pekat, Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu. Pria ini ditemukan meninggal dunia diduga tersengat aliran listrik yang terpasang di lahan jagung milik MS (30) di Dusun Gunung Sari, Desa Doropeti, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Selasa (16/3/2021) sekitar pukul 12.30 Wita.

Pemilik lahan jagung, MS diketahui bertempat tinggal di Dusun Kresna Desa Tolokalo Kecamatan Kempo diamankan ke Mapolsek Pekat. Sementara untuk menjaga dan mengontrol jagungnya, MS percayakan pada MD (26) warga Dusun Gunung Sari, Desa Doropeti, Kecamatan Pekat, Dompu.

Kasubag Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah membenarkan kejadian naas tersebut. Dari keterangan saksi-saksi yang dihimpun personil Polsek Pekat, terang Hujaifah, korban saat itu hendak memperbaiki pipa saluran air di sekitar lokasi kejadian. Korban berangkat bertiga bersama dua saudaranya masing-masing, Gunawan dan Afdan.

Setibanya di lokasi, mereka sempat lupa membawa gergaji, alat untuk memotong pipa. Kemudian korban menyuruh Afdan untuk mengambil gergaji di rumahnya. Gunawan bersama korban lalu berbagi tugas (berpencar) bermaksud untuk mencari bagian pipa yang rusak. “Setelah berpencar, sontak Gunawan mendengar teriakan yang diduga korban. Mengingat jarak keduanya cukup jauh, berjarak sekitar 100 meter, Gunawan sempat tidak menghiraukan teriakan tersebut karena fokus memperbaiki pipa yang yang rusak di depannya,” bebernya.

Setelah selesai memperbaiki pipa, Gunawan mendatangi sumber suara. Gunawan tersentak kaget saat menemukan saudaranya sudah tergeletak dengan kondisi mengenaskan (terlilit kawat), mata terbuka dengan air liur tampak keluar dari mulutnya. Gunawan mencoba menarik tubuh korban, namun naas, ternyata tubuh korban masih menyimpan arus listrik, sehingga Gunawan pun terpental.

Gunawan lalu berbalik mencari sumber listrik (inventer) untuk dimatikan. Saat itu juga Afdan muncul dan ikut membantu mengambil sikap meminta pertolongan warga.

Usai mematikan inventer, Gunawan menarik tubuh korban dan memastikan kalau Korban sudah tidak bernyawa. Kemudian, dengan dibantu beberapa warga, korban dievakuasi di rumah ayahnya dengan berjalan kaki sejauh sekitar 1 km. Baru diantar ke Puskemas Nangakara untuk divisum (autopsi) sekitar pukul 15.30 Wita. “Berdasarkan hasil visum, didapati korban mengalami luka sengatan mengenai hampir di seluruh tubuhnya. Setelah itu, korban dikembalikan ke kediamannya sekitar pukul 17.15 Wita untuk disemayamkan,” paparnya.

Tidak hanya itu, buntut dari insiden naas yang menimpa korban, untuk meluapkan emosi, beberapa warga mendatangi sebuah pondok di lahan jagung milik MS tadi lalu membakarnya, sekira pukul 14.00 Wita.

Menurut keterangan warga, pemilik jagung (MS) seringkali ditegur oleh warga agar pada siang hari inventernya dimatikan, karena sangat membahayakan petani lainnya. Mengingat sebelum insiden yang merenggut nyawa Hariadin, di lahan yang dipercayakan ke MD untuk mengontrol Inventer itu pula sempat terjadi sengatan yang sama menimpa ayah korban.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi aksi main hakim sendiri, Personil Polsek Pekat melakukan penggalangan dengan melakukan pendekatan secara persuasif terutama terhadap keluarga korban.

Di samping itu, Personil Polsek Pekat juga mengambil tindakan dengan mengamankan MS (pemilik jagung) untuk diperiksa lebih lanjut atas dugaan tindakan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa korban.

Selanjutnya pihak Polsek Pekat meminta kepada pihak keluarga korban, agar insiden ini diserahkan sepenuhnya pada aparat untuk ditindaklanjuti sebagaimana mestinya. (PSp)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment