Ditinggal Isteri, Pria ini Tewas Gantung Diri

Dompu, PSnews – Tragis, stress ditinggal kekasih tewas di tali gantungan. Insiden ini mulai terungkap pada hari Jumat (25/9/2020) sekitar pukul 15.00 Wita di Dusun Pantai Biru Desa Mbuju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Warga setempat digegerkan dengan ditemukannya sesosok tubuh dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali nilon di reng atap pondok / gubuk di tengah kebun. Setelah diidentifikasi warga setempat, korban tersebut bernama Sahyun (umur 36 tahun). Sehari-harinya pria yang beralamat di Dusun Mbuju, Desa Mbuju ini bekerja sebagai petani. Warga menduga, korban yang ditemukan tergantung di kebunnya sendiri itu sengaja bunuh diri.

Kejadian tersebut diketahui ketika dua orang warga Saiful Bahri (34 tahun) dan Muslimin (22 tahun) yang hendak memanjat kelapa di sebuah kebun yang berada berdekatan dengan kebun milik korban. Saat keduanya melintas di depan pondok/gubuk (TKP) tersebut, keduanya terkejut saat melihat korban dalam keadaan tergantung di kayu reng atap pondok/gubuk dengan menggunakan seutas tali nilon.
Melihat kejadian tersebut sontak keduanya kembali dan berlari menuju perkampungan dan memberitahukan kepada warga setempat. Selanjuntya Kepala Dusun Pesisir, Iskandar beserta sejumlah warga mendatangi TKP dan langsung memeriksa kondisi korban yang sudah dalam keadaan tak bernyawa. Setelah itu warga segera membuka tali yang melilit di leher korban. Kemudian jasad korban dibawa ke rumah duka.

Kejadian naas tersebut selanjutnya diinformasikan kepada pihak Kepolisian Sektor Kilo. Merespon laporan warga, Kapolsek Kilo Iptu Yuliansyah beserta anggotanya tiba di rumah duka sekitar pukul 15.20 wita. Kemudian polisi melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban terkait kejadian yang menimpa Sahyun. Dari pihak keluarga korban mengakui bahwa korban memang mengalami gangguan jiwa (stress) lantaran ditinggal oleh isterinya. Pihak keluargapun menerima dengan ikhlas kejadian tersebut dan meyakini bahwa kejadian itu murni bunuh diri. Dan akan dikuburkan besok Sabtu 25 September 2020. “Mewakili pihak keluarga yang merupakan orang tua kandung korban, Suparman Hamzah (62 tahun) mengaku sudah ikhlas dengan kejadian tersebut dan mengakui bahwa anaknya mengalami gangguan jiwa terkait prahara rumah tangga yang dialaminya sejak ditinggal isterinya,” beber Iptu Yuiansyah.

Ia menghimbau masyarakat agar tidak berspekulasi terkait kejadian tersebut yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban. ”Kita semua tahu bahwa saudara kita (korban) mengalami gangguan jiwa, jadi ini murni bunuh diri,” pungkasnya. (PSp)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment