Kemarau, 43 Desa di Sumbawa Berpotensi Krisis Air Bersih

Sumbawa, PSnews – Musim kemarau yang terjadi sejak bulan Mei lalu tampaknya berdampak buruk bagi puluhan desa di wilayah Kabupaten Sumbawa. Menurut data rekapitulasi bencana kekeringan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sedikitnya 43 desa di 17 kecamatan berpotensi mengalami kekeringan, bahkan bisa berdampak pada krisis air bersih.

Adapun sejumlah Desa yang dimaksud yakni, di Kecamatan Labuhan Badas (Desa Sampar Maras A dan B), Alas (Labuhan Alas dan Bungin), Buer (Pulau Kaung), Utan (Labuhan Bajo), UnterIwes (Pelat dan Klungkung), Lenangguar, Moyo Utara (Baru, Pungkit, Kukin, Sebewe, Ai Bari, Ai Limung) Alas Barat (MapinKebak, Mapin Beru), Rhee (Luk Karya), Lape (Desa Lape dan Hijrah), Moyo Hulu (Maman, Pernek, Mokong, Marga Karya), Labangka (Labangka 1,2,3,4), Empang (Boal), Plampang (Merpe, Batu Putih, Sinar Jaya, Teluk Santong), Tarano (Mata, Toloi), Lopok (Lopok, Langam, Tatede), Moyo Hilir (Serading).

Kepala Pelaksana BPBD Sumbawa melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik – M Nur Hidayat mengatakan, meski wilayah Kabupaten Sumbawa telah mengalami musim kemarau, namun hingga saat ini belum ada Desa atau Kecamatan yang melaporkan tentang krisis air bersih.

Meski begitu, pihaknya terus memantau dengan cara berkeliling untuk segera menindaklanjuti jika ada warga membutuhkan air bersih. Dimana daerah pesisir dan kepulauan menjadi daerah paling rawan kekeringan. ‘’Kami pun sudah mulai keliling siapa tau ada desa yang membutuhkan air untuk segera kita tindaklanjuti,’’ terangnya kepada wartawan.

Untuk tahun 2019, pihaknya sudah mempersiapkan sekitar 100 tangki air bersih. Jika nantinya jumlah tersebut dinilai masih kurang, maka pihaknya akan segera bersurat ke Provinsi untuk meminta bantuan. ‘’Kami harus siap, sebelum diminta.  Siap anggaran, siap peralatan. Sehingga begitu ada permintaan dari kecamatan langsung kita drop,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

One Thought to “Kemarau, 43 Desa di Sumbawa Berpotensi Krisis Air Bersih”

  1. semoga pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut

Leave a Reply to RIDWAN FAUZI Cancel reply