Produk Garam Sumbawa Capai 4 Ribu Ton di Tahun 2018

Sumbawa, PSnews – Terjadi peningkatan yang cukup signifikan bagi Kabupaten Sumbawa dalam memproduksi garam dalam tahun ini, bila dibandingkan dengan tahun 2017 lalu. Sehingga untuk tahun 2019 mendatang, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Sumbawa meningkatkan target produksi garam Sumbawa.

Kepada wartawan, Kepala Dislutkan Sumbawa – Dirmawan mengungkapkan, pada tahun 2017 lalu Kabupaten Sumbawa mampu memproduksi garam mencapai 1.710 ton. Meningkat 100 persen lebih di tahun 2018, dan mampu hampir mencapai 4.000 ton.

Menurutnya, meningkatnya produksi garam ini tidak lepas dari upaya yang telah dilakukan. Yakni upaya ekstensifikasi atau perluasan areal tambak garam. Pihaknya juga melakukan intensifikasi dengan menerapkan teknologi sehingga produksinya meningkat persatuan luas. Misalnya sebelumnya hanya mampu menghasilkan 20 ton, namun tetapi bisa meningkat menjadi 30 ton dalam satuan luas dari tambak.

Ir Dirmawan

Diungkapkan, saat ini total areal lahan untuk garam hampir mendekati 100 hektar. Lokasinya tersebar di Desa Bajo Kecamatan Utan, Desa Labuan Kuris Kecamatan Lape dan Desa Labuhan Bontong Kecamatan Tarano. Di tahun 2019 mendatang, pihaknya akan melakukan beberapa program diantaranya integrasi lahan. Dimana akan diperluas lahan di Labuhan Kuris sekitar 60 hektar dan pengembangan areal baru di Labuhan Bontong sekitar 40 hektar. Pihak swasta pun banyak yang berminat untuk mengembangkan garam di Sumbawa. Sehingga harapannya produksi garam terus meningkat dari sebelumnya. ‘’Tahun 2019 kita harapkan meningkat 100 persen lagi dari produksi tahun 2018 ini. Bahkan produksinya bukan lagi di angka ribuan, tapi puluhan ribu ton. Kita ingin Sumbawa ini menjadi sentra produksi garam di kawasan Timur Indonesia,’’ harapnya.

Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan pengiriman garam ke sejumlah daerah di luar Sumbawa. Bahkan belum lama ini sebanyak 100 ton dikirim ke Lampung. Kemudian sebelumnya juga ke Jawa Timur dan sejumlah daerah lainnya.

Produksi Garam dari Lahan Integrasi Akan Ditampung di Gudang

Pemda Sumbawa dalam tahun ini membangun gudang untuk garam yang lokasinya di Desa Labuhan Bontong Kecamatan Tarano. Keberadaan gudang ini diharapkan sebagai penyangga garam nasional, dan akan menampung produksi garam dari lahan integrasi. ‘’Kenapa gudang garam ini penting, karena gudang ini nanti sebagai penyangga, sehingga akan menampung produksi garam dari lahan integrasi,’’ kata Dirmawan.

Menurutnya, Sumbawa bakal memiliki sentra produksi garam dengan sistem integrasi lahan yang dapat meningkatkan hasil produksi. Dengan sistem ini, maka pengolahan produksi garam akan diatur. Mulai dari penyiapan air, waktu, hingga kualitas garam.

Dilanjutkan, garam yang dihasilkan dari sistem integrasi lahan ini ditampung di gudang dan diuji sesuai standar. Kemudian disertifikat uji mutunya, bahkan bisa terbitkan resi gudang. ‘’Nanti koperasi bisa menjaminkan ke bank, kalau misal modalnya kurang, belum bisa dipasarkan garamnya, jadi dia bisa minta modal ke bank dengan jaminannya resi gudang ini. Karena gudang itu dikelola oleh koperasi,’’ tuturnya.

Dikatakan, selain akan menggunakan sistem resi gudang. Gudang garam di Kecamatan Tarano ini juga akan on line dengan seluruh gudang garam yang tersebar di 21 Kabupaten/Kota di Indonesia. ‘’Pemerintah nanti bisa memantau stok garam nasional, karena nanti ada kaitan dengan impor garam,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment