Sumbawa, PSnews – Setelah cukup lama berlangsung, akhirnya kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) di Kabupaten Sumbawa berakhir pada Selasa (4/9/2018). Meski sudah berakhir, namun semangat gotong royong ditengah masyarakat diharap terus dapat terjaga dengan baik.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Desa Sumbawa – M Ikhsan Safitri saat penutupan BBGRM di Lapangan Desa Sebewe Kecamatan Moyo Utara. Kegiatan BBGRM tahun ini menurutnya diwarnai dengan rasa duka dengan adanya kejadian bencana gempa dan kebakaran di beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa. Dalam suasana tersebut, dibutuhkan spirit gotong royong serta kepedulian semua pihak.
Dilaporkan, telah banyak kegiatan yang dilaksanakan selama BBGRM ini, seperti dalam bidang kemasyarakatan, telah dilaksanakan penyuluhan tentang pembayaran pajak dan penyuluhan penegakan keamanan dan ketertiban serta gotong royong. Bidang ekonomi, dilaksanakan kegiatan perbaikan saluran irigasi dan jalan usaha tani, serta optimalisasi dan intensifikasi program Kredit Sahabat (Kerabat). Sementara dalam bidang sosbud, dilaksanakan gotong rotong tempat ibadah dan pemakaman umum, perbaikan sarana air bersih, pemanfaatan lahan pekarangan, serta pemeliharaan jalan dan jembatan desa.
Sementara Wakil Bupati Sumbawa – H. Mahmud Abdullah menyatakan, pelaksanaan BBGRM merupakan salah satu upaya untuk terus menggelorakan peran aktif masyarakat dalam pembangunan. Menyegarkan kembali pemahaman masyarakat bahwa perjalanan hidup bangsa, secara konsisten menunjukkan arah perkembangan yang harus semakin membaik. Perkembangan yang berkemajuan dalam semua bidang, baik bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan maupun kehidupan keagamaan.
Dijelaskan, secara sosiokultural, di dalam masyarakat senantiasa berkembang semangat kegotong-royongan dan keswadayaan yang berbasis pada nilai-nilai sosial budaya masyarakat lokal, yang mengakar dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Dikatakan, masyarakat diharapkan saling mendukung dan saling membantu di antara sesama. Nilai-nilai kearifan sosial budaya dalam aspek kegotong-royongan dan keswadayaan patut dijaga, dipelihara dan dikembangkan. Sehingga menjadi potensi efektif bagi pembangunan masyarakat dan bangsa dalam rangka mewujudkan keharmonisan kehidupan bersama, sebagai sesama warga masyarakat dan bangsa Indonesia. (PSg)