Sumbawa, PSnews – Ada beberapa paket proyek di Kabupaten Sumbawa yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun satu diantaranya berisiko gagal tender, lantaran hingga saat ini belum ada pemenang, dan masa berakhir DAK sudah sangat mepet.
Hal itu diungkapkan Kabag Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LPBJP) Setda Sumbawa – Abdul Malik kepada wartawan Selasa (10/7/2018). Pada 21 Juli 2018, seluruh proyek yang menggunakan DAK harus sudah memiliki kontrak. Namun untuk paket pembangunan Instalasi Gudang Farmasi di Dinas Kesehatan Sumbawa, hingga kini masih di tender dan belum ada pemenang. ‘’Untuk tender DAK lainnya sudah habis. Yang berisiko tinggal satu ini saja yang di Dikes. Untuk tender ini masih satu kali. Penyebab lama ditender, karena perencanaannya itu dialokasikan pada tahun yang sama dengan fisiknya,’’ terangnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan – H Didi Darsani, serta PPK, sedang mengevaluasi paket yang nilainya sekitar Rp 3,14 miliar tersebut. Agar tidak gagal, maka akan dilakukan diskusi untuk mencari alternatif terendah.
Ketika proyek itu gagal, lanjut Malik, maka konsekuensinya anggaran tersebut dikembalikan ke Pusat. ‘’Hari ini masuk pada masa evaluasi terakhir. Dari hasil evaluasi terakhir itu saya sedang mengkonfirmasi, mengajak diskusi semua lini termasuk Pak Asisten untuk kita menggali potensi. Kami akan berusaha untuk tidak gagal, tapi kami mencari alternative risiko terendah. Pertimbangan kami apakah uang harus kembali, atau kami harus mengambil resiko terendah. Misalnya kita nanti di sanggah orang. Karena memang dengan versi sekarang orang semua sudah bisa melihat. Sehingga saya sekarang mengajak diskusi dan meminta pendapat semua. Kalau saya tender ulang, maka waktunya sudah sempit dan tidak mencukupi,’’ pungkasnya. (PSg)