Sumbawa, PSnews – Krisis air bersih terjadi di wilayah Desa Lape Kecamatan Lape. Sumur warga menjadi kering, akibat musim kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Sumbawa saat ini. Terhadap masalah tersebut, masyarakat sekitar pun mendatangi DPRD Sumbawa untuk meminta solusi. Seperti yang disampaikan tokoh masyarakat Desa Lape – Sudirman dan M. Resad yang mendatangi ruang Komisi II DPRD Sumbawa Senin (23/10/2017). Mereka mengungkapkan kondisi sumur warga yang mengalami kekeringan. Sehingga warga terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan air bersih dengan cara membeli.
Menurut mereka, kondisi tersebut sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Namun yang dirasakan cukup parah terjadi pada Oktober ini. Kekeringan juga dirasakan warga di Desa Bukit Tinggi Kecamatan Lape, dimana warga harus berjalan kaki ke desa tetangga yang jaraknya lumayan jauh untuk mendapatkan air bersih. ‘’Ada warga yang harus jalan kaki untuk mendapatkan air bersih. Itupun harus rela mengantre berjam-jam karena debit airnya kecil,’’ ujarnya.
Bukan hanya itu, sumur bor dan air PDAM yang diharapkan membantu warga akan kebutuhan air bersih dimusim kemarau juga tidak bisa dimanfaatkan. Sebab air pun tidak keluar. ‘’Kami sudah bersurat ke Pemerintah Daerah melalui dinas terkait dan ke DPRD Sumbawa serta PDAM Sumbawa untuk memberikan bantuan air bersih,’’ tukasnya.
Menerima laporan itu, Anggota Komisi II DPRD Sumbawa – Salamuddin Maula dan M Yasin Musamma mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan membahas permasalahan ini bersama Dinas terkait dan PDAM Sumbawa. Demikian juga terkait dengan solusi sementara untuk membantu ketersediaan air minum untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. ‘’Kami akan koordinasikan dengan dinas terkait, supaya bisa menyuplai air ke Desa yang membutuhkan,’’ pungkasnya. (PSg)