Sumbawa, PSnews – Pasca musibah kebakaran pada 11 Juli lalu, ada keinginan dari Pemda Sumbawa untuk merestorasi bangunan Wisma Praja Sumbawa atau Istana Bala Putih. Diperkirakan upaya restorasi tersebut akan menelan anggaran sekitar Rp 5 miliar.
Sekda Sumbawa – H Rasyidi menyatakan, dalam pertemuan dengan sejumlah pimpinan OPD, disepakati pihak Bappeda, PRKP, Dinas Dikbud untuk datang ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali – Nusa Tenggara di Denpasar. Melakukan konsultasi terkait Istana Bala Putih kedepan. ‘’Supaya kita tidak salah melangkah. Karena itu juga pernah terdaftar sebagai cagar budaya,’’ tuturnya.
Sementara terhadap asuransi, kata Sekda, pihak asuransi sedang melakukan pengkajian mendalam terkait berapa klaim yang akan diberikan. Sementara plafon anggarannya sekitar Rp 2,9 miliar. Sehingga nantinya Pemda menyiapkan dana di APBD untuk Detail Engineering Design (DED). ‘’Dari hasil investigasi lapangan berapa kira-kira yang akan direaliasikan untuk membiayai itu. Tentu nanti juga kita harapkan ada dari sumber-sumber lain. Karena di APBD kita siapkan untuk DEDnya,’’ ujar Haji Rasyidi.
Pihaknya memperkirakan pembangunan Istana Bala Putih memakan anggaran sekitar Rp 5 miliar. Itu harus sama persis dengan kondisi awal bangunan. Sehingga diperlukan tim dari segala keahlian dalam merancang pembangunannya. ‘’Kalau sudah jelas di RABnya apa yang harus dibangun oleh Pemda, kemudian apa kekurangannya, saya fikir tentu kita sebagai masyarakat juga ada kepedulian. Cuma sekarang belum. Karena belum terinci apa yang harus kita kerjakan,’’ pungkasnya.
Kemudian untuk keberadaan menjangan (Mayung) yang saat ini masih berada dilingkungan Istana Bala Putih, ada keinginan dari Pemda untuk dipindahkan ke lokasi yang layak. Bahkan Bupati Sumbawa juga menginginkan pemindahan tersebut. ‘’Untuk penampungan menjangan itu sebaiknya kita carikan tempat tersendiri. Sehingga mereka juga bisa hidup dengan layak. Kalau sekarang stresnya banyak yang saya lihat. Di 2018 akan kita bahas itu, dimana akan ditempatkan. Karena perlu juga kita beli lahan dulu, lakukan study kelayakan cocoknya dimana,’’ demikian Sekda. (PSg)