Sumbawa, PSnews – Hasil evaluasi terhadap serapan APBD Sumbawa tahun 2017 untuk triwulan kedua, diketahui ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masih rendah realisasi pendapatannya. Hal ini akan terus digenjot agar setiap OPD bisa meningkatkan progresifitas kerjanya.
Demikian diungkapkan Asisten Perekonomian Setda Sumbawa – Didi Darsani dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program Triwulan Kedua APBD Kabupaten Sumbawa tahun 2017 di aula HL Madilaoe ADT lantai III Kantor Bupati Sumbawa, Senin (17/7/2017). Target pendapatan di tahun 2017 sebesar Rp 1,590 triliun. Dimana di bagian pendatapan ini terdiri dari pendaptan asli daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yaag sah. Adapun realisasi pendapatan sampai dengan triwulan kedua telah mencapai 49,62 persen. Dimana dana perimbangan telah teralisasi sekitar 49,37 persen. Sedangkan PAD 35,86 persen dan lain-lain pendapatan daerah yang sah 61,74 persen.
Sementara untuk realisasi pendapatan dari segi OPD diketahui masih ada yang rendah atau dibawah 50 persen, seperti Diskoperindag baru mencapai 0,11 persen, Dinas Pertanian 1,29 persen, Dinas PUPR 10,65 persen, Dinas Kelautan Perikanan 26,97 persen, Dinas Perhubungan 34,50 persen, Disnakertrans 36,11 persen, Dinas Pemuda Olahraga dan Parisiwata 38,43 persen, Dinas Lingkungan Hidup 42,69 persen, Dinas Kesehatan 43,40 persen. “Total pendapatan untuk masing-masing OPD sebesar 54,08 persen. Ini cukup menggembirakan. Meskipun demikian masih ada beberapa OPD yang perlu dipacu untuk peningkatan realisasi pendaptannya,’’ papar Didi.
Di bagian belanja APBD sampai triwulan kedua berdasarkan jenis belanja yakni belanja tidak langsung mencapai 42,21 persen dan belanja langsung 28,74 pesen. Sehingga total serapan APBD triwulan kedua sebesar 36,62 persen. Untuk Kecamatan, sejauh ini semua sudah diatas 70 persen. Dan diharapkan bisa sampai 100 persen pada bulan berikutnya. “Adapun target menurut triwulan yakni, untuk triwulan pertema 23 persen, triwulan kedua 25 persen. Sehingga seharusnya target belanja itu sebear 48 pesen sampai dengan triwulan kedua. Dan Alhamdulilah kita sudah mencapai 36,62 persen, walaupun masih ada cukup besar deviasi yang dicapai,’’ tukasnya.
Sementara Bupati Sumbawa – M Husni Djibril dalam sambutannya menyatakan, dari target serapan sampai dengan akhir triwulan kedua ini, realisasi yang dicapai saat tersebut masih harus digenjot lagi. Sebab terdapat deviasi sebesar 29,49 persen terhadap cash budget di triwulan kedua.
Apalagi lanjut Bupati, bercermin dari pengalaman tahun anggaran 2016, dimana sampai dengan berakhirnya tahun anggaran, daerah masih disibukkan dengan adanya paket pekerjaan yang belum tuntas dan bahkan harus dilanjutkan ke tahun anggaran berikutnya. Dan kondisi ini sebagian besar terjadi pada paket pekerjaan yang dibiayai melalui dana alokasi khusus (DAK). Untuk itu, Bupati meminta kepada Pimpinan OPD agar dapat menyiapkan langkah-langkah strategis dan antisipatif, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, tentunya dengan tetap berpegang pada aturan yang berlaku. “Seperti diketahui bersama, keterlambatan pelaksanaan DAK akan mengakibatkan pemotongan dana alokasi umum (DAU) pada tahun anggaran berikutnya. Sebab, hal tersebut sangat merugikan daerah dan juga masyarakat kita,’’ pungkasnya. (PSg)