Sumbawa, PSnews – Wisma Daerah yang dibangun pada tahun 1932 pada era Sultan Kaharuddin III merupakan cagar budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumbawa. Kini bangunan yang sebelumnya terlihat kokoh tersebut, sudah ludes dilalap si jago merah. Sejumlah warga yang dikenal sebagai kerabat dekat Sultan Sumbawa mengaku tidak tega melihat peristiwa naas itu dari dekat. Mereka hanya menyaksikan peristiwa tersebut dari seberang jalan raya Kartini. Saat ditemui oleh Pulau Sumbawa News, tampak matanya berkaca-kaca, pertanda rasa haru yang mendalam. Sekali-kali mereka menggelengkan kepala sambil melihat asap yang membumbung tinggi dari kejauhan. “Kenapa bisa terjadi? Kayaknya ada sesuatu yang tidak beres dengan daerah ini,” ujar salah seorang dari bangsawan Sumbawa yang tidak mau disebut namanya.
Mereka juga mengkritisi soal sejumlah cagar budaya yang sering digunakan sebagai tempat mesum dan mabuk-mabukan oleh para pemuda. Dikatakan, bahwa cagar budaya Sumbawa itu bukan sekedar peninggalan sejarah, tapi sangat berkaitan dengan hal-hal yang bernuansa sakral dari para leluhur Tana Samawa. (PSa)