Relokasi RSUD Jadi Harapan Pemda ke Kedubes Polandia

Sumbawa, PSnews – Kondisi RSUD Sumbawa yang sudah tidak representatif mendapat parhatian khusus dari Pimpinan Daerah setempat. Bahkan dalam Pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Husni Djibril – Mahmud Abdullah (Husni-Mo) saat ini, sudah merencanakan untuk melakukan relokasi RSUD ke tempat yang lebih layak. Hal ini menjadi salah satu item pembahasan berkaitan dengan rencana kerjasama antara Pemkab Sumbawa dengan Kedubes Polandia di bidang kesehatan. 

Keinginan melakukan relokasi RSUD tersebut disampaikan Wakil Bupati Sumbawa – Mahmud Abdullah saat menerima kunjungan Konselor Pertama Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedubes Polandia di Jakarta – Romuald Morawski, di aula lantai I Kantor Bupati Sumbawa Kamis (15/6/2017). Sudah sejak lama Pemkab Sumbawa ingin merelokasi RSUD karena lokasi yang ada saat ini dinilai sudah tidak representatif. Terkait rencana tersebut, Pemkab Sumbawa pun sudah menyiapkan lahan untuk lokasi yang baru. “Soal pembanguna rumah sakit yang pernah kami janjikan saat kampanye dulu, saat ini kami sudah siapkan lahan untuk rumah sakit yang baru. Karena rumah sakit yang ada sudah tidak representatif lagi untuk menampung pasien. Sehingga kami harapkan kerjasama dengan Polandia,’’ tutur Haji Mo – sebutan akrabnya.

Selain itu, Wabup juga menyampaikan keinginan untuk membangun Pelabuhan Teluk Santong. Dimana saat ini sudah tersedia lahan sekitar 100 hektare untuk rencana pembanguna tersebut, termasuk DEDnya pun sudah ada sejak 2015 lalu. Bahkan belum lama ini, pemerintah pusat sudah melakukan survey lokasi di Teluk Santong. “Kami punya masalah di Sumbawa ini tentang dermaga laut. Untuk pengembangan kedepan kami sangat kesulitan. Sehingga kami harap dari Pemerintah Polandia. Beberapa waktu lalu kami juga dengan Menko Kemaritiman sudah mengusulkan untuk bangun satu dermaga baru di Teluk Santong. Dan dari Kementerian juga sudah melakukan survey lokasi,’’ terangnya.

Dijelaskan, alasan ingin dibangunnya pelabuhan tersebut salah satunya Kabupaten Sumbawa saat ini sedang mengembangkan sektor pertanian terutama tanaman jagung yang terintegrasi dengan peternakan. Dimana mulai tahun ini dicanangkan produksi jagung mencapai 1 juta ton pertahun. Sehingga limbah dari jagung tersebut akan disulap menjadi pakan ternak. “Kenapa kmi berani canangkan 1 juta ton jagung karena lokasi kami di Sumbawa cukup besar untuk ditanami jagung. Ada lahan persawahan bisa ditanam padi dan bisa juga ditanami jagung kembali. Dengan tingginya tingkat produksi jagung, tentu butuh pelabuhan untuk pengiriman. Karena jagung ini tidak mungkin produksi di Sumbawa, sebab tidak ada pabrik. Sehingga kami ingin mengirim langsung ke Jawa untuk diolah, begitu juga ampasnya untuk pakan ternak. Artinya Sumbawa hanya memproduksi jagung, karena Indonesia masih kekurangan jagung untuk pakan ternak,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment