Sumbawa, PSnews – Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) DR. H. Moeldoko meresmikan Gudang Penampungan Bawang Merah dan Palawija di Desa Usar Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) Senin (22/05/2017). Selain peresmian Gudang penampungan hasil petani, Moeldoko yang juga Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) melakukan Temu Wicara dengan para petani di wilayah Kecamatan Setempat. Kegiatan ini turut dihadiri Waka Polres Sumbawa -Kompol Nurdin Senang, Kapolsek Plampang – Iptu Marjan, Wakil Ketua DPRD Sumbawa – H. Ilham Mustami, SE, tokoh masyarakat setempat serta para kelompok tani.
Moeldoko yang diberi gelar Panglima Tani Indonesia, memaparkan, bahwa sejak purnawirawan dari militer, dirinya terjun ke dunia pertanian dan diangkat menjadi Ketua HKTI pusat dengan program awal meningkatkan kordinasi dengan sejumlah Menteri serta menginventarisir kendala – kendala di bidang pertanian dan peternakan. “Ini sebuah kesempatan baik bagi saya dapat bertemu dengan masyarakat Kecamatan Plampang. Semoga menjadi berkah yang luar biasa,” ujar Moeldoko.
Moeldoko mengaku hampir semua belahan bumi nusantara hasil pertaniannya melimpah, sehingga membutuhkan komitmen kuat pemimpin untuk kesejahteraan rakyat. Melalui kesempatan ini, HKTI hadir untuk berkomitmen membangkitkan harkat petani serta mendengar langsung kendala – kendala yang dihadapi para petani, termasuk persoalan harga hasil pertanian pasca panen serta keterbatasan ketersediaan air untuk disampaikan kepada Menteri Pertanian RI. HKTI menjadi mitra strategis pemerintah, sehingga kebijakan pemerintah harus berpihak kepada petani. “Pertanian sangat penting untuk kedaulatan pangan sebagai salah satu system pertahanan negara dan kompartemen strategis yang memiliki kemandirian logistik, sehingga logistik di masing – masing wilayah menjadi kuat. Petani harus kaya, jangan hanya dapat menikmati kemiskinan meluluh,” tegas Mantan Panglima TNI periode 2013 – 2015 ini.
Lebih jauh dipaparkan Moeldoko, petani Indonesia harus dapat bertani dengan baik dan menggunakan teknologi, memiliki SDM sehingga mampu menghadapi hama. Jika tanamannya diserang maka harus mampu menggunakan ilmu penegetahuan dan teknologi dalam menghadapinya. Hal ini dirasakan penting, untuk mewujudkan pertanian yang mudah, murah dan melimpah.
Sebelumnya, Camat Plampang, Ir. Nawawi dalam kata sambutannya mengucapkan selamat datang kepada mantan panglima TNI beserta rombongan di Plampang. Adapun kendala petani di wilayah setempat yakni keterbatasan ketersediaan air sehingga petani mengandalkan sumur bor dan selama ini petani menananm dengan mengharapkan tadah hujan. Komoditi bawang merah sangat cocok ditanami di wilayah Plampang lantaran faktor angin yang mendukung siang malam, tanaman palawija seperti jagung dan kacang hijau menjadi komoditi primadona kecamatan setempat. “Petani kami sangat membutuhkan sumber air seperti waduk untuk menunjang kemajuan petani dan peternak,” tukas Nawawi.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan dialog antara Panglima TNI, Jenderal (Purn) DR. H. Moeldoko dengan para petani, serta penyerahan bantuan kelengkapan sekolah kepada 100 perwakilan siswa SD. (PSj)