Jakarta, PSnews – Bertempat di Balairung Susilo Sudarman Gedung Sapta Pesona-Jakarta, 4 Mei 2017 Menteri Pariwisata, Arief Yahya bersama dengan Gubernur NTB Dr. TGH M. Zainul Majdi meresmikan acara Rembuk Republik dan Launching Pesona Khazanah Ramadhan, menandai akan dimulainya semarak bulan suci Ramadhan 2017 M/1438 H di Lombok yang dikenal pula dengan julukan Pulau Seribu Masjid.
“Di luar negeri puncak kunjungan terjadi pada bulan suci keagamaan, oleh karena itu kita gagas, kegiatan pariwisata bergerak pada bulan suci Ramadhan” tutur Gubernur TGB ketika menyampaikan ide awal Pesona Khazanah Ramadhan.
Lebih lanjut Beliau menegaskan keinginan NTB untuk turut membangun sisi spiritualitas bangsa, karena sebagai provinsi mayoritas muslim, persentase mayoritas muslim lebih tinggi dari rata rata nasional, sebesar 92 sampai 93 persen, tapi ternyata NTB selalu kondusif bahkan dalam perkembangan beberapa tahun terakhir NTB bisa disebut sebagai salah satu daerah di indonesia yang pertumbuhan pariwisata paling tinggi dibanding lain. “Saya ingin hubungkan pembangunan pariwisata dengan spiritualitas yang ada”, ujar Gubernur. Jadi tidak benar keberagamaan itu meresahkan. Keberagamaan itu spiritualitas hidup karena kita yakin turun dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, dia pasti hadirkan kebaikan dan kedamaian. Kami ingin mencontohkan bahwa di NTB dengan momentum ramadhan ikut mengembalikan situasi dan keadaan yang lebih nyaman sebagai anak bangsa. Momentumnya Ramadhan, pintu masuknya spiritualitas”, tutur TGB dalam sambutannya.
Gubernur juga memaparkan, dalam bulan suci Ramadhan, dimensi ukhrowi selalu ditekankan dan bukan produktivitas menurun. Karenanya, melalui Pesona Khazanah Ramadhan diingatkan bahwa bulan suci Ramadhan itu justru energi yang sangat besar. Bukan diam tapi Ramadhan itu bergerak karena dalam bergerak itu ada berkah. “Satu bulan penuh, Ramadhan yang hidup, yang diisi tarawih, tadarus, dan tahajud di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB dan puluhan kegiatan lain”, ujar Gubernur.
Dengan demikian sepanjang bulan suci Ramadhan itu berkorelasi positif dengan produktivitas kita sebagai masyarakat.
Sementara itu, Menteri Pariwisata – Arief Yahya dalam sambutannya lebih menekankan poin penting mengenai kebersihan “Kebersihan itu sebagian dari iman, hanya saja, di level internasional tingkat kebersihan negara kita masih kalah dari negara-negara lain, maka harus kita tekankan poin kebersihan ini, di TTCI ranking kebersihan masuk dalam kategori health and hygiene, kita ada di ranking 108 dari 136 negara,” papar Menpar Arief Yahya.
Untuk diketahui, kegiatan Pesona Khazanah Ramadhan 2017 akan dilaksanakan selama sebulan penuh di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diawali dengan Rembug Republik yang yang membahas tentang permasalahan ketimpangan atau isu – isu nasional yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah solusi.
Acara Rembuk Republik dilaksanakan dengan tema “Memaksimalkan Industri Wisata Halal Indonesia” yang diisi oleh panelis Kafi Kurnia, Pakar Marketing, Riyanto Sofyan,
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar dan Komisaris Utama Hotel Sofyan, dan Priyadi Abadi, Ketua Indonesian Islamic Travel Communication Forum.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Muhammad Lalu Fausal, Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana, dan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Sofyan Riyanto. Acara juga dihadiri oleh Palupi Chandrarini, Head of Corporate Communication Martha Tilaar Group. (PSbo)