Sumbawa, PSnews – Hasil evaluasi Komisi IV DPRD Sumbawa terkait pelaksanaan Festival Moyo 2016, bahwa besarnya anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut belum memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan pariwisata di Kabupaten Sumbawa. Sehingga dalam pembahasan RAPBD 2017, sejumlah item kegiatan dihapus, seperti jelajah wisata motor, lomba sepeda gunung dan festival drum band.
Hal ini pun diakui Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sumbawa – Junaidi yang menyatakan, kalau ada beberapa item kegiatan untuk Festival Moyo 2017 yang dipangkas. Sehingga pihaknya akan menggunakan skala prioritas terhadap kegiatan, yang disesuaikan keuangan daerah saat ini. “Dengan kondisi keuangan daerah saat ini, kita akan menyesuaikan agar kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan anggaran tersedia,’’ jelasnya.
Diungkapkan, pada kegiatan 2017 nanti akan ada penggeseran beberapa agenda. Pihaknya menekankan untuk lebih kepada kegiatan yang sifatnya gerakan-gerakan, dengan memperkuat kelembagaan. Termasuk juga akan melaksanakan amanat Undang-undang kaitan dengan penyusunan dokumen rencanaan induk pembangunan kepariwisataan daerah (Rippda) yang saat ini belum ada PERDAnya di Kabupaten Sumbawa. “Kita harapkan di tahun 2017 PERDA itu ada. Inilah yang nanti menjadi rujukan kita, mau dibawa kemana kaitan dengan pariwisata Sumbawa itu di tahun-tahun mendatang,’’ terang Junaidi.
Selain itu, Junaidi juga menyinggung soal anggaran Disporabudpar untuk tahun 2017 sebesar Rp 5,2 miliar. Dimana sebelumnya anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 8,8 miliar, sehingga ada pengurangan sebanyak 40 persen. Dengan alokasi anggaran tersebut, pihaknya akan mengoptimalkan keuangan yang ada dengan melaksanakan berbagai kegiatan yang justru lebih berbuat banyak dengan tidak mengganggu paket kinerja. “Pemangkasan dilakukan di berbagai bidang yang ada. Kami menilai semua kegiatan penting, tetapi tetap menggunakan skala prioritas,’’ pungkasnya. (PSg)
