KNPI Sumbawa Suarakan Bahaya Narkoba Dihari Sumpah Pemuda

Sumbawa, PSnews – Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 88, DPD KNPI Sumbawa menggelar upacara di halaman Istana Dalam Loka, Jumat (28/10/2016). Kegiatan ini melibatkan OKP, PK KNPI dan pelajar SMA/SMK dalam kota, sekaligus mensosialisasikan bahaya Narkoba dan obat jenis tramadol yang marak dikalangan anak muda saat ini. Upacara  ini menghadirkan Kapolres Sumbawa   yang diwakili Kasat Narkoba, Kepala BNNK Sumbawa diwakili Kasi Pencegahan dan Pendayagunaan Masyarakat – Nur Syafruddin.

Dalam penjelesannya, Nur mengungkapkan kalau Sumbawa masuk dalam zona merah peredaran Narkoba. Bakan sudah masuk hingga segment terkecil masyarakat Sumbawa, dan yang paling parah dalam dunia pendidikan. Penggunanya telah menjangkit kalangan mahasiswa hingga pelajar. Sementara secara Nasional, Indonesia juga sudah masuk darurat narkoba, korbannya mencapai sekitar 12.000 per tahun.  ‘’Kerugian secara ekonomi mencapai Rp 63 triliun per tahun karena narkoba ini,’’ ujarnya.

Menurutnya, BNN tidak ingin kondisi ini semakin parah, terutama di Sumbawa. Sehingga semua pihak diharap harus pro aktif. Terutama para orang tua, dan guru. ‘’Kalau melihat pengguna maupun pengedar, segera laporkan ke kami. Para orang tua kami harap agar berperan aktif dalam mengawasi anak-anakmereka,’’ harapnya.

Sementara Ketua DPD KNPI Sumbawa – Alwan Hidayat menyatakan, selain narkoba, obat tramadol juga tidak kalah berbahaya. Obat penghilang nyeri ini telah menjangkiti kalangan pemuda pelajar. Di beberapa daerah di NTB, banyak ditemukan penyalahgunaan Tramadol di kalangan pelajar.

Dilanujutkan, tramadol merupakan jenis  legal dan bebas diperjual belikan di apotek. Namun penggunaannya  harus  menggunakan  resep  dokter.  Obat ini biasanya digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang biasa digunakan pasien pasca operasi. ‘’Kenyataan di lapangan obat ini disalahgunakan dan dikonsumsi dalam dosis tinggi. Penggunanya berpotensi over dosis, mengalami kelumpuhan dan meninggal dunia,’’ tukasnya.

Untuk itu, Ia berharap kepada Pemda Sumbawa untuk melakukan langkah antisipatif. Mulai melakukan sosialisasi bahaya tramadol hingga membuat regulasi lokal berkaitan dengan obat jenis ini. Selain itu, peran guru dan orang tua juga tak kalah penting. Guru mengawasi anak saat disekolah, sementara  orang  tua  diharapkan melakukan kontrol saat anak berada di rumah. ‘’Ini harus menjadi perhatian bersama, demi terwujudnya pemuda pelajar sehat menuju Sumbawa hebat bermartabat,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment