Polda NTB Tunggu Audit terkait Pembobolan Rekening BRI

Mataram, PSnews – Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menyelidiki dugaan pembobolan rekening milik nasabah BRI di NTB. Kasubdit II Cyber Crime Ditreskrimsus Polda NTB AKBP Darsono Setiadji menyatakan, timnya telah menindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan dengan pihak BRI bidang pelaporan untuk aduan nasabah. Timnya telah menanyakan apakah benar hal ini merupakan modus pemasangan skimmers atau alat elektronik yang berfungsi merekam data ketika nasabah melakukan transaksi di mesin ATM BRI.

“BRI mengatakan masih mencari data kembali dan masih diaudit kembali berapa data nasabah yang menderita kerugian tersebut,” ujarnya di Polda NTB, Mataram, Selasa (25/10).

Ia menduga, ada modus baru dalam kejahatan pencurian rekening nasabah dengan carding yang biasa digunakan untuk membobol nomor kartu kredit nasabah.

“Kami lihat modusnya sudah bergerak ke carding. Skimming ini merupakan perekaman data secara ilegal, diwujudkan salah satu bentuk kartu baru menjadi karding, kemungkinan seperti itu,” lanjutnya.

Dugaan lain adalah pembobolan dilakukan melalui internet banking. Namun pihaknya masih menunggu pelaporan audit dari BRI, karena belum tercatat secara jelas berapa nasabah yang menderita kerugian.

Disinggung mengenai dugaan adanya sindikat dalam pembobolan rekening, ia belum berani berspekulasi dan tetap menunggu hasil audit BRI untuk ditindaklajuti secara mendalam.

Sebelumnya dilaporkan sekitar 35 nasabah BRI melaporkan kehilangan uang tabungan dan mendatangi kantor BRI cabang Mataram untuk meminta penjelasan. Para nasabah BRI itu menduga rekeningnya dibobol orang tidak bertanggungjawab.

Para nasabah mengaku kehilangan uang bervariasi mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 15 juta. Padahal, mereka mengaku tidak pernah melakukan transaksi sebelumnya. Seperti diutarakan seorang nasabah BRI, Lalu Muhammad Faesal Bawean yang mengaku kehilangan Rp 14 juta.

“Saldo saya sebelumnya Rp18 juta. Pas saya mau ambil uang di ATM kok tinggal Rp 4 juta, padahal saya tidak pernah transaksi sebelumnya,” katanya saat melapor ke BRI Mataram, Senin (24/10).

Hasil print out buku tabungannya, kata dia, menunjukkan rekeningnya dibobol lewat ATM sejak Sabtu (22/10), di mana penarikan uangnya dilakukan secara bertahap mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 2,3 juta dengan total penarikan sebanyak Rp 14 juta.

Hal serupa diungkapkan Supriyadi, nasabah BRI ini mengaku kehilangan Rp 3,5 juta. Ia baru mengetahui hal ini saat mengecek ATM pada Ahad (23/10)

“Sejak Sabtu ternyata diambil bertahap antara Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta,” ungkapnya.

Supriyadi dan sejumlah nasabah BRI menuntut BRI cabang Mataram bertanggungjawab atas bobolnya rekening mereka.

Menanggapi hal ini, Kepala BRI cabang Mataram Jaya Hardana menyampaikan, BRI Cabang Mataram sedang melakukan pendataan siapa dan berapa banyak korban yang melaporkan kehilangan uang di rekening tabungan untuk proses penyelidikan.

Pihaknya juga sedang melakukan pemeriksaan, apakah ini kesalahan sistem atau memang ada kejahatan skimming ATM. Apabila kehilangan uang akibat kejahatan skimming ATM, BRI akan menggantinya.

Sejak Sabtu malam, ia katakan, sudah ada tujuh nasabah yang melaporkan kehilangan uang di rekening tabungan. “Hari ini bertambah lagi yang melapor ada sekitar 30an orang,” katanya.

Sebagai antisipasi, BRI akan memeriksa semua ATM yang ada di Kota Mataram untuk memastikan ATM bersih dari alat skimming.

“Kami juga akan berkoordinasi dan melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian. Kami harap para nasabah bisa bersabar selama proses ini kami lakukan,” lanjutnya.

Ia juga meminta kepada nasabah lain yang merasa kehilangan uang untuk segera melapor agar segera ditindaklanjuti. (PSbo)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment