Sumbawa, PSnews – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) – Jendral Tito Karnavian mengaku takjub dengan Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela dan kondisi alam Kabupaten Sumbawa. Hal ini disampaikan Kapolri saat memenuhi undangan Prof DR Din Syamsuddin sebagai pendiri Ponpes yang berlokasi di Dusun Pemangong Kecamatan Lenangguar Kabupaten Sumbawa, Sabtu (22/10/2016).
Ia berharap, dengan perkembangan pendidikan yang luar biasa ini Ponpes Dea Malela akan menjadi kiblat pengetahuan di Indonesia bagian timur. Ini adalah potensi yang mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi ditunjang dengan sumber daya alam (SDA) yang berlimpah dan dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, kesejahteraan dan kemakmuran menjadi sebuah keniscayaan. “Ketika kesejahteraan terwujud, kriminalitas akan menurun, dan keamanan dan kondusifitas daerah akan terwujud,” tandasnya.
Pada kesempatan itu Kapolri mengaku sudah lama berkeinginan ke Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Berkat perintah Prof Din Syamsuddin, ujar Kapolri, keinginannya untuk melihat Tana Samawa ini dapat terwujud. “Ini kunjungan saya pertama kali ke Sumbawa setelah beberapa kali sempat tertunda,” ungkapnya.
Kapolri datang ke Ponpes Dea Malela bersama rombongan di antaranya Kepala Divisi Humas Polri, Irjen. Pol. Drs. Boy Rafli Amar. Orang nomor satu di jajaran Polri ini tiba di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin III, Sabtu (22/10) sekitar pukul 10.00 Wita, disambut hangat Kapolda NTB Brigjend Pol Umar Septono, Wakil Bupati Sumbawa Drs H Mahmud Abdullah dan Kapolres Sumbawa AKBP Muhammad SIK beserta jajarannya. Dari bandara, Kapolri langsung meluncur ke Ponpes Dea Malela melalui jalur darat dan di lokasi disambut langsung oleh Prof. Dr. H. Din Syamsuddin.
Pada sambutannya, Kapolri menegaskan pentingnya semua pihak menjaga keamanan daerah karena hal itu akan berimbas pada peningkatan pembangunan dan perekonomian. “Pembangunan dan perekonomian akan berjalan seimbang, kalau semua komponen mampu dan mengerti akan pentingnya sebuah Keamanan,’’ tuturnya saat berdialog dengan tokoh lintas agama, suku dan etnis sepulau Sumbawa.
Soal menjaga keamanan, Kapolri mengibaratkan dengan kesehatan. Dimana hal itu penting untuk dijaga karena jika kesehatan tidak dijaga dengan baik, maka cukup banyak kerugian materil yang akan dikeluarkan ketika sakit. “Kita tidak boleh menyepelekannya begitu saja. Seharusnya keamanan tetap dipertahankan dengan baik. Karena sudah terjadi sebuah kerusuhan, maka akan berakibat bagi macetnya roda perekonomian. Dan hal itu tidak boleh terjadi,’’ pintanya.
Diungkapkan, berbagai upaya harus dilakukan secara bersama-sama untuk menjaga keamanan. Seperti melakukan pencegahan dini dengan menjalankan langkah-langkah pro aktif, agar inkondusifitas tidak terjadi, seperti dicontohkan munculnya kerusuhan, perampokan, tawuran antar kampung dan lainnya. Termasuk segera mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang sifatnya sensitif, seperti yang menyangkut suku, keagamaan, ras dan lainnya.
Hal yang sama disampaikan Jendral Tito saat berkunjung ke perguruan tinggi terbesar dan tertua di Kabupaten Sumbawa yakni Universitas Samawa (UNSA). Menurutnya, kampus dapat memberikan sumbangan kontribusi positif dengan kemauan intelektualnya menyelesaikan permasalahan kamtibmas melalui cara-cara yang beradab. Termasuk seluruh elemen di UNSA. “Mudah-mudahan kalangan akademika UNSA dapat memberikan dukungan kepada Polri dalam rangka penciptaan kestabilan Kamtibmas dalam pembangunan. Kalau situasi Kamtibmas berjalan dengan baik dan normal, serta pembangunan yang baik, kita harapkan dapat mendorong kesejahteraan rakyat,’’ pungkasnya. (PSg)