Sumbawa, PSnews – Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril tampak kesal dengan para pelaku ilegal loging yang marak terjadi di wilayah Kabupaten Sumbawa belakangan ini. Apalagi belum lama ini, aparat keamanan berhasil mengamankan ratusan kubik kayu jati gelondongan dan olahan. Bupati meminta agar para pelaku ditindak tegas.
“Terakhir kami menemukan kembali pembalakan liar, ada balok dan kayu gelondongan jenis jati sekitar 21 truk dengan puluhan kubik. Ini merupakan keberhasilan dari komunikasi yang intensif antara Pemda dengan Forkopimda,’’ ungkap Bupati dalam kunjungan safari ramadhan Danrem 162/Wira Bhakti di Kabupaten Sumbawa Rabu (15/6/2016).
Begitu pula terhadap aksi pencurian ternak. Para pelaku menjalankan aksinya secara terang-terangan di Kecamatan Alas Barat. Mereka menggunakan jalur laut dalam menjalankan aksinya. Bahkan para pelaku tidak segan-segan melukai korbannya. Apalagi mereka dilengkapi dengan senjata api. “Ini bukan lagi pencurian, tapi perampokan. Kalau berkenan Pak Danrem memberikan dukungan pada kami masyarakat Sumbawa. Bila perlu dipersenjatai bagi anggota-anggota TNI dan Polri yang memang pantas untuk mendapatkan perlengkapan senjata. Karena kita tidak lagi melawan tangan kosong, atau senjata tradisional berupa parang, pedang, tapi melawan senjata api,’’ ujar Bupati.
Bupati mengaku telah sepakat dengan Dandim dan Kapolres Sumbawa untuk tetap memberikan rasa aman bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa. Pemda berencana menempatkan Tim Pengawasan Keamanan ditiap Kecamatan, yang dalam hal ini beranggotakan Danramil, Kapolsek dan Camat. ‘’Saya ingin pelaku ilegal loging dan pencurian ternak ini ditindak tegas,’’ pungkasnya.
Terhadap hal ini, Danrem 162/WB – Kolonel Inf Farid Makruf MA mengaku siap menyuarakan aspirasi Bupati Sumbawa ke Gubernur NTB. Terutama soal tekad daerah untuk memerangi pembalakan liar dan pencurian ternak. “Saya ingin memberikan rasa aman kepada rakyat Sumbawa. Kalau memang diperlukan kita untuk bersenjata, maka kita akan berikan. Karena memang itu standarnya. Sehingga bagaimana nanti prosedur penembakannya, nanti yang di lapangan yang akan mengatur. Karena kita punya prosedur tetap (Protap), perlu nembak atau tidak, tapi kalau kita dalam posisi terancam, maka mau tidak mau. Tapi sebisa mungkin kita ingin semuanya kondusif,’’ tandasnya. Danrem menambahkan, bahwa TNI dalam hal ini sifatnya membackup. Unsur yang utama dalam melaksanakan pengamanan illegal logging dan pencurian ternak ini di lapangan adalah Pemda dan Kepolisian. (PSg)