KPDD Bantu Ketersediaan Darah

Sumbawa, Psnews – Komunitas Peduli Doroh Darah (KPDD) yang dikoordinir Nur Atika, S.ST membantu Palang Merah Indonesia (PMI) maupun masyarakat yang membutuhkan dalam hal ketersediaan darah. Khususnya bagi keadaan medis darurat dan pasien yang membutuhkan pasokan darah dengan segera. Komunitas yang berdiri pada 7 September 2014 tersebut kini telah beranggotakan 354 orang. Mereka terdiri dari para tenaga medis misalnya, bidan, dokter dan perawat bahkan warga biasa maupun aparat desa.

Menurut Atika, latar belakang lahirnya komunitas tersebut karena banyaknya kasus pendarahan karena melahirkan yang dirujuk Puskesmas seluruh Kecamatan di Kabupaten Sumbawa.

“Data menunjukkan kasus kematian ibu tahun 2013 lalu sebanyak 15 kasus, 11 diantaranya disebabkan oleh pendarahan. Juga jauhnya jarak dari puskesmas ke rumah sakit yang membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama. Sehinggga untuk kasus pendarahan seringkali terlambat mendapat pertolongan karena ketersediaan darah kurang,” papar Atika.

Nur Atika mengatakan, berdasarkan data kebutuhan darah di RSUD Sumbawa, antara 4000 hingga 5000 kantong darah setiap  tahunnya. Per bulannya, membutuhkan 400 hingga 500 kantong dan harus tersedia.

Karena permasalahan tersebut tandasnya, dibentuklah komunitas peduli donor darah. Komunitas ini berkomitmen untuk siap menjadi pendonor kapanpun dibutuhkan, mendorong masyarakat untuk mau menjadi pendonor sukarela, siap memberikan informasii yang sejelas-jelasnya tentang donor darah.

“Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi melalui penyaluran donor darah untuk ibu hamil atau ibu bersalin yang membutuhkannya, serta penyakit-penyakit lainnya” tambah Nur Atika.

Pihaknya berharap masyarakat dapat membangun system jaringan donor darah dalam suatu kelompok masyarakat desa. Sehingga dalam situasi darurat donor secepatnya dapat diberikan kepada ibu melahirkan.

Adapun tugas dan peran komunitas ini, sebagai pendonor aktif, motivator agar masyarakat menjadi pendonor aktif dan sebagai pemberi informasi edukatif tentang donor darah.

Kegiatan yang telah dilaksanakan komunitas, donor darah rutin 3 bulan sekali di Dikes dan 13 Puskesmas. Memberikan informasi melalui penyebaran leaflet kepada masyarakat di setiap moment. Menyertakan pendonor darah sukarela setiap merujuk pasien ke rumah sakit minimal dua orang pendonor.

Menghubungi anggota komunitas sesuai golongan darah yang dibutuhkan untuk kasus-kasus emergency tanpa mengenal waktu agar dapat menyumbangkan darahnya. Mengoptimalkan peran desa siaga di setiap desa. Melaksanakan advokasi ke setiap SKPD, Pemda dan DPRD untuk dapat melaksanakan dan mendukung kegiatan donor darah. Serta menjalin kerjasama dengan PMI, rumah sakit, Pemda, dan pihak swasta dalam hal donor darah. (PSb)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment