Serapan Anggaran Triwulan Pertama Capai 13,41 Persen

Sumbawa, PSnews – Dalam triwulan pertama tahun 2020, serapan anggaran yang mampu dicapai Pemda Sumbawa sekitar 13,41 persen. Angka itu terbilang rendah, karena berada dibawah target yang ditentukan sekitar 23 hingga 24 persen. “Serapan anggaran untuk triwulan satu ini 13,41 persen, dari target 23 sampai 24 persen. Jadi ada selisih sekitar 10 persen. Kita ikuti perkembangannya,’’ terang Kabag Pembangunan Setda Sumbawa – Usman kepada wartawan Rabu (8/4).

Diungkapkan, rendahnya serapan anggaran ini akibat merebaknya virus corona hampir diseluruh Indonesia. Sehingga hal itu sangat berdampak pada beberapa kegiatan yang telah dijadwalkan Pemda. Karena saat ini hampir seluruh Pemerintah Daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Sumbawa fokus pada upaya penanganan pencegahan penyebaran Covid-19. ‘’Terhadap serapan anggaran untuk saat ini tentu berdampak sekali terhadap belanja daerah, ada banyak kegiatan yang direschedule, dibatalkan, ditunda. Karena saat ini untuk penanganan covid, TAPD sedang mengkalkulasi usulan-usulan yang diusulkan oleh Gugus Tugas melalui OPD-OPD teknis untuk segera dieksekusi anggarannya. Dan anggaran itu menggunakan anggaran yang salah satu sumbernya dari realokasi anggaran yang sudah ada di tahun 2020. Termasuk pembatalan rumah sakit, itu yang paling besar sekitar Rp 21 miliar dari APBD,’’ ungkapnya.

Hal lain yang menyebabkan serapan itu rendah yakni adanya kelonggaran jam kerja, permberlakuan menjaga jarak, termasuk ada pegawai yang melakukan home work, meskipun itu belum diatur secara regulasi oleh daerah. ‘’Masa tanggap darurat yang ditetapkan Pemerintah itu sampai Agustus. Bisa jadi diperpanjang. Mungkin nanti ada skema lain dari APBD, mungkin dengan meredanya virus ini bisa jadi belanja yang ditunda ini akan segera diserap kembali untuk dilaksanakan. Tapi kita menunggu bagaimana dari perkembangan virus ini. Mudah-mudahan segera teratasi,’’ tukasnya.

Meski begitu, ternyata masih ada beberapa proyek yang berlangsung di Kabupaten Sumbawa tetap berjalan seperti biasa, baik proyek provinsi maupun nasional. Seperti rencana pembangunan Bendungan Ai Ngelar yang sudah mulai masuk pengerjaan fisik., termasuk pelebaran jalan garuda, pembangunan jembatan pelempit, serta lanjutan pembangunan jalan samota. ‘’Koordinasi kami dengan stakeholder Balai Jalan Nasional dan Balai Jalan Provinsi berjalan dengan baik. Termasuk lanjutan Samota, ada beberapa utilitas kami koordinasi dengan Telkom, PLN, Dinas Perhubungan, PDAM. Itulah hal-hal yang bisa kami lakukan, karena APBN, APBD, proyek fisik yang sudah dianggarkan itu belum secara regulasi dan kebijakan Pemerintah Pusat tidak dibatalkan, tapi tetap dilanjutkan,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment