Kerusakan Akibat Banjir Capai Rp147,8 Miliar

Sumbawa, PSnews – Masa tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten Sumbawa dinyatakan berakhir hingga Senin (27/02). Tim tanggap darurat mencatat bahwa nilai kerusakan yang disebabkan bencana banjir bandang yang menerjang wilayah Kabupaten Sumbawa mencapai Rp 147.895.880.000. Jumlah tersebut meliputi kerusakan di sektor permukiman, jalan lingkungan, infrastruktur, pertanian, perikanan, peternakan dan perdagangan. Sedangkan sektor keagamaan, pendidikan, lingkungan dan perkantoran belum diperhitungkan. Demikian halnya dengan nilai kerugian dan nilai perbaikan juga belum dikalkulasikan.

Wakil Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (27/02) menyatakan, pada masa transisi ini semua pihak diminta bekerja maksimal. Sehingga nantinya bisa lahir data yang akurat dan dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Untuk kemudian hal itu disampaikan ke Pemerintah Pusat, agar mendapatkan bantuan.

Dilanjutkan, ketika nantinya data yang dilaporkan ke Pusat tidak maksimal, tentu akan merugikan daerah. Misalnya, untuk perbaikan jembatan, tentu perhitungan anggarannya tidak hanya menghitung jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk jembatan. Tapi tentu ada anggaran ikutan lainnya. Misalnya untuk tanggul dan sejumlah proyek ikutan lainnya yang harus diperbaiki akibat rusaknya jembatan. Begitu juga jalan, tentu harus dihitung hingga drainase dan lainnya.
“Untuk tanggap darurat sudah, sekarang masuk masa transisi. Dalam masa transisi ini kami menghitung kira-kira berapa dana yang kita butuhkan untuk menanggulangi semua dari akibat banjir yang terjadi,’’ tukas Wabup.

Disisi lain, tambah wabup, pada masa tanggap darurat lalu penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak sudah berjalan. Selain itu, penanganan pemebrsihan sumur warga lebih diprioritaskan, mengingat masyarakat sangat membutuhkan air bersih. Sementara Pemda belum mampu memenuhi seluruhnya. Apalagi banjir lalu sempat merusak sejumlah jaringan PDAM, namun saat ini sudah mulai ditangani. “Kenapa sumur dulu yang kita prioritaskan, karena kita kesulitan untuk memenuhi permintaan masyarakat untuk air bersih. Karena air bersih ini pentingg,’’ pungkasnya. (PSg/Psj)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment