Ayah Cabuli Anak Kandung, Terungkap Melalui Rekaman Ponsel

Sumbawa, pulausumbawanews.net – Sungguh bejat perbuatan pria berinisial FR (32) Warga Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa NTB. Pria ini tega mencabuli anak kandungnya yang masih berusia 6 tahun. Bahkan aksi tidak senonohnya itu direkam sendiri oleh pelaku dengan ponsel. Kasus miris ini mulai terungkap ketika isteri pelaku atau ibu kandung korban menyaksikan rekaman video melalui ponsel suaminya pada Senin, 18 Agustus 2025.

Kapolres Sumbawa AKBP Marieta Dwi Ardhini, S.H.,S.I.K, yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Dilia Pria Firmawan, S.T.K.,S.I.K, menjelaskan bahwa kronologi kasus ini terungkap ketika ibu korban, L.S. (26), melihat putrinya sedang bermain ponsel milik suaminya, FR. “Setelah mengambil ponsel tersebut, LS. menemukan beberapa video yang menunjukkan adegan tidak senonoh antara korban dan terduga pelaku. Meskipun video-video tersebut telah dihapus, ibu korban berhasil memulihkannya. Terkejut dengan temuan tersebut, ia segera meminta bantuan tetangga dan Ketua RT setempat. Dengan didampingi Ketua RT, ibu korban melapor ke Polsek Rhee. Berdasarkan laporan tersebut, anggota Polsek Rhee segera bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian dan berhasil mengamankan F.R. sekitar pukul 11.20 WITA,” beber Kasat Reskrim.

Untuk penanganan lebih lanjut dan demi menjaga kondusivitas wilayah, terduga pelaku kemudian digeser ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Sumbawa. Menurut pengakuan awal kepada polisi, pelaku diduga telah melakukan perbuatan tersebut sebanyak tiga kali dan merekamnya menggunakan ponsel pribadinya. “Kami akan memproses kasus ini sesuai hukum berlaku. Pelaku akan dijerat dengan Pasal tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal,” tegasnya.

AKP Dilia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika ada indikasi tindak kekerasan atau pelecehan seksual pada anak di lingkungan sekitar.

Pihak kepolisian telah mengamankan barang bukti berupa ponsel dan akan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk visum pada korban. Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat tentang pentingnya pengawasan terhadap anak serta bahaya kejahatan seksual yang bisa terjadi di lingkungan terdekat. (PSp)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment