Mataram, PSnews – Hingga Sabtu 27 Juni 2020 ini, data yang dirilis oleh Gugus Tugas Provinsi NTB menyebutkan, Kota Mataram merupakan daerah terparah dari pandemi virus mematikan tersebut dibanding 9 Kabupaten/Kota lainnya di NTB. Jumlah kasus positif covid-19 di Kota Mataram per 27 Juni yakni 507 kasus, hampir separuh dari total kasus di NTB yakni sebanyak 1199 orang.
Berikut rincian jumlah kasus positif covid-19 di NTB hingga 27 Juni 2020 :
- Kota Mataram sebanyak 507 kasus,
- Kabupaten Lombok Barat 268 kasus,
- Kabupaten Lombok Tengah 114 kasus,
- Kabupaten Lombok Timur 114 kasus,
- Kabupaten Lombok Utara 46 kasus,
- Kabupaten Dompu 44 kasus,
- Kabupaten Sumbawa 41 kasus,
- Kabupaten Bima 24 kasus,
- Kabupaten Sumbawa Barat 14 kasus,
- Kota Bima 4 kasus,
- Luar Provinsi NTB 22 kasus,
- WNA 1 kasus.
Demikian pula kasus pasien covid-19 yang meninggal dunia di Kota Mataram menempati rekor tertinggi, yaitu sebanyak 31 dari 55 orang di NTB. Berikut rincian kasus pasien yang meninggal dunia akibat covid-19 di NTB :
- Kota Mataram sebanyak 31 orang,
- Kabupaten Lombok Barat 14 orang,
- Kabupaten Lombok Tengah 4 orang,
- Kabupaten Lombok Timur 2 orang,
- Kabupaten Lombok Utara 1 orang,
- Kabupaten Dompu 1 orang,
- Kabupaten Sumbawa 1 orang,
- Kabupaten Sumbawa Barat 1 orang,
Meski demikian Kota Mataram sebagai ibu kota provinsi NTB juga menempati jumlah tertinggi untuk kasus pasien sembuh dari covid-19 di NTB setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium swab sebanyak dua kali dan hasilnya negatif.
Adapun rincian pasien sembuh dari covid-19 di NTB :
- Kota Mataram sebanyak 297 orang,
- Kabupaten Lombok Barat 159 orang,
- Kabupaten Lombok Tengah 93 orang,
- Kabupaten Lombok Timur 91 orang,
- Kabupaten Lombok Utara 44 orang,
- Kabupaten Dompu 42 orang,
- Kabupaten Sumbawa 34 orang,
- Kabupaten Bima 21 orang,
- Kabupaten Sumbawa Barat 11 orang,
- Kota Bima 4 orang,
- Luar Provinsi NTB 8 orang,

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Lalu Gita Aryadi, mengatakan dengan semakin banyaknya kasus Covid-19 pada kelompok usia bayi dan balita maka masyarakat diharapkan untuk lebih waspada terhadap penularan penyakit tersebut karena kelompok usia ini rentan terhadap penularan penyakit. Untuk itu orang tua harus lebih perhatian terhadap kesehatan bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa pengawasan dan berkumpul di tempat-tempat keramaian. “Kasus kematian karena Covid-19 sebagian besar disertai dengan penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis. Karena itu, diharapkan kepada masyarakat yang memiliki penyakit tidak menular tersebut agar lebih waspada dengan cara menjaga pola hidup bersih dan sehat serta tidak berakivitas di luar rumah untuk semantara waktu,” papar Lalu Gita Aryadi melalui siaran pers Sabtu (27/6/2020).
Ia membeberkan, berdasarkan peta zona risiko Covid-19 di Provinsi NTB, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat masuk dalam zona merah (risiko tinggi), Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur masuk dalam zona oranye (risiko sedang), Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima masuk dalam zona kuning (risiko rendah) serta Kota Bima masuk dalam zona hijau (tidak terdampak), menunjukkan bahwa penularan Covid-19 di NTB masih terjadi di NTB.
Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan. Yakni dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, mengonsumsi makanan bergizi, olahraga, berfikir positif dan optimis serta selalu menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah, menjaga
jarak dengan orang lain, menjauhi kerumunan dan tidak menyentuh area wajah. Jika akan menyentuh area wajah pastikan tangan dalam keadaan bersih, sering cuci tangan dengan sabun pada air mengalir. (PSa)