Sumbawa, pulausumbawanews.net – Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXII yang merupakan ajang olahraga nasional utama yang diselenggarakan oleh dua provinsi di region Nusa Tenggara untuk pertama kalinya, yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Menghadapi ajang bergengsi tersebut, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sumbawa, Abdul Rafiq, S.H., M.Si., mengharapkan momentum ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi semua leading sector utamanya Pemerintah Provinsi NTB. Karenanya, Rafiq berharap kepada Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal untuk menginisiasi pertemuan resmi yang melibatkan seluruh kepala daerah kabupaten/kota di NTB. Pertemuan ini diharapkan menjadi forum kesepahaman bersama dalam mempersiapkan diri sebagai bagian dari tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) NTB-NTT 2028.
Menurut Abdul Rafiq, fokus pembahasan yang perlu diprioritaskan adalah pembangunan infrastruktur olahraga yang akan menjadi venue PON di masing-masing kabupaten/kota. Dengan adanya kesepakatan sejak dini, setiap daerah dapat melaksanakan pembangunan secara bertahap dan terencana, terlebih saat ini telah memasuki pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk tahun 2026.
Sebagai contoh, Kabupaten Sumbawa telah masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Olahraga sebagai tuan rumah untuk cabang olahraga Panahan, Grass Track, dan Bela Diri. “Kondisi ini menuntut kita untuk mulai mempersiapkan venue dan fasilitas pendukung dari sekarang. Hal itu hanya bisa tercapai dengan komitmen kepala daerah melalui perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan yang konsisten,” tegas Abdul Rafiq.
Ia menambahkan, urgensi komitmen ini semakin besar mengingat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB) akan dimulai pada tahun 2026. Jika tidak ada kesepakatan dan komitmen bersama seluruh kepala daerah untuk mengalokasikan anggaran pada APBD 2026, maka penunjukan daerah sebagai tuan rumah Porprov akan menjadi sia-sia karena venue dan sarana pendukung tidak siap. Untuk itu, KONI Kabupaten Sumbawa berharap Gubernur NTB menjadikan persoalan ini sebagai atensi utama, sehingga koordinasi dan langkah nyata dapat segera diwujudkan.
Abdul Rafiq juga menyarankan agar pertemuan tersebut turut mengundang KONI Provinsi NTB serta seluruh KONI kabupaten/kota. Dalam forum tersebut, penting disampaikan secara resmi daftar cabang olahraga (cabor) yang menjadi tanggung jawab masing-masing kabupaten/kota sebagai tuan rumah. Dengan begitu, setiap kepala daerah dapat langsung mengetahui jenis venue yang harus dibangun atau ditingkatkan, sehingga perencanaan dan penganggaran bisa lebih tepat sasaran.
Pertemuan yang difasilitasi oleh Gubernur NTB diharapkan dapat melahirkan komitmen kolektif antar kepala daerah untuk:
1. Menyelaraskan program dan alokasi anggaran daerah dengan kebutuhan venue PON dan Porprov di masing-masing wilayah.
2. Mengidentifikasi dan merencanakan kebutuhan teknis dan non-teknis yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan.
3. Menetapkan jadwal pembangunan infrastruktur agar sesuai target waktu yang telah ditetapkan.
4. Mengoptimalkan dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat, baik pendanaan maupun pendampingan teknis.
“PON bukan hanya ajang olahraga, tapi juga momentum untuk memacu pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan memperkuat citra positif NTB di mata nasional. Sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan seluruh KONI akan menjadi kunci keberhasilan kita bersama,” tutup Abdul Rafiq. (PSa)