Mataram, pulausumbawanews.net – Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer adanya potensi yang menyebabkan hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang disebagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Fenomena tersebut antara lain:
- Aktifnya gelombang atmosfer (Low Frequency) di wilayah NTB.
- Analisis kelembapan udara cenderung basah dari lapisan 850 mb hingga 700 mb dengan nilai 70 – 90%.
- Terdapat Konvergensi (Perlambatan Kecepatan Angin) di wilayah NTB.
- Labilitas atmosfer kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di NTB.
Prospek cuaca 16 – 18 September 2025 wilayah dengan potensi sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang kencang antara lain:
- 16 September 2025
Kab. Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Kab. Bima dan Kota Bima. - 17 September 2025
Kota Mataram, Kab. Lombok Barat,
Kab. Lombok Utara, Lombok Tengah,
Lombok Timur, Sumbawa Barat,
Sumbawa, Dompu, Kab. Bima dan Kota Bima. - 18 September 2025
Kota Mataram, Kab. Lombok Barat,
Kab. Lombok Utara, Lombok Tengah,
Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Kab. Bima dan Kota Bima.
Potensi Gelombang Tinggi :

Dihimbau bagi masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana agar terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat, untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi, seperti banjir, banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, sambaran petir, dan pohon tumbang serta selalu memperhatikan update informasi cuaca ekstrem dari Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid.
Direkomendasikan bagi pihak-pihak terkait agar melakukan persiapan antara lain,
- Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi
peningkatan curah hujan. - Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
- Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
- Masyarakat dihimbau menjauh dari lokasi kejadian dengan radius yang aman.
- Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan resiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, banjir rob, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
- Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
- Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB.
- Memperhatikan informasi perkembangan dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG khususnya informasi meteorologi penerbangan untuk keselamatan penerbangan pada saat pesawat take off dan landing.
PERINGATAN DINI ROB :
Berlaku dari Tanggal 16 September 2025 PUKUL 08.00 WITA – 21 September 2025 PUKUL 20.00 WITA
PRAKIRAAN CUACA SAPE
- Cuaca : Cerah Berawan – Hujan Ringan
- Arah dan Kecepatan angin : Tenggara – Selatan, 5 – 25 Knots
- Tinggi Gelombang : 0.1 – 2.5 meter
- Pasang Maksimum : > 1.9 meter
- Waktu Pasang : 09.00 – 15.00 WITA
WILAYAH YANG BERPOTENSI TERDAMPAK
- Sumbawa : Sumbawa dan Labuhan Badas.
- Bima : Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Soromandi, Sape, Rasanae Barat, Hu’u, dan Asakota.
Dengan adanya fenomena tersebut, masyarakat di sekitar pesisir Lombok dan pesisir Bima, bantaran sungai dan daerah
yang lebih rendah dihimbau tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Air Laut Maksimum,
seperti adanya Banjir ROB. (PSa)