Sumbawa, PSnews – Warga Sumbawa sempat dihebohkan dengan kebakaran Pesawat Moyo Air yang terjadi di pinggir runway Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin III Sumbawa. Pesawat tersebut membawa penumpang 67 orang dan 5 crew.
Sebelum kejadian, pada pukul 10.00 wita cuaca di Bandara Sumbawa normal dengan jarak pandang 8 Km, arah angin 2800 dengan kecepatan 9 knot. Pada saat itu terdapat beberapa penerbangan yang sedang berada dalam pengendalian Aerodrome Control Tower (TWR) Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, salah satunya adalah penerbangan Moyo Air dengan ETA 02.10 UTC/ 10.10 WITA, rute Lombok-Sumbawa, tipe pesawat ATR72-600 dan terdapat 72 orang di dalam pesawat.
Sekitar 10 menit sebelum mendarat, Pilot in Command (PIC) melaporkan kepada TWR bahwa pesawat mengalami kegagalan/mati mesin (engine fail) sebelah kanan. Sehingga penerbangan Moyo Air melakukan pendekatan menggunakan Runway 32, namun karena pendaratan dengan satu mesin dan kondisi angin yang cukup kencang, manuver pendaratan menjadi tidak stabil sehingga pesawat mengalami overshoot di sisi sebelah kiri Runway 14 di sector 4 H pada Grid Map.
Akibatnya, pesawat terbakar sesaat setelah melakukan pendaratan. Api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran bandara dibantu dengan petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Sumbawa. Dalam insiden ini, sebanyak 2 orang penumpang mengalami luka berat, 5 orang luka ringan, 1 orang pingsang, dan 64 orang dalam keadaan sehat. Penumpang yang mengalami cidera kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian tersebut merupakan bagian dari latihan Penaggulangan Keadaan Darurat (PKD) tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Komite Penanggulangan Darurat Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa. ‘’Jadi kita di situ ada kewajiban setiap dua tahun sekali untuk mengadakan latihan penanggulangan keadaan darurat. Ini adalah latihan pertama. Disini ada komite penanganan keadaan darurat, itu melibatkan kepolisian, TNI, rumah sakit, Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD. Jadi ini untuk mengantisipasi kalau terjadi sesuatu atau insiden di areal bandara,’’ terang Kepala Kantor Unit Penyelenggaraan Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin III Sumbawa – Sutarmin kepada wartawan, Rabu (18/11).
Sebelum melaksanakan latihan ini, pihaknya telah menggelar rapat komite dan latihan skenario di atas meja (Table Top), kemudian dilanjutkan dengan latihan di lapagan. Tujuan latihan ini untuk melatih personel dalam penanganan di lapangan, serta meningaktkan korodinasi anggota komite. ‘’Saat latihan standar kami itu ada Mok Up pesawat atau bentuk pesawat. Aturannya itu pesawat terbesar yang mendarat disini. Dimana di kita itu ATR 72, jadi kita buat semirip mungkin dengan menggunaan bahan seadaanya. Kita beri nama Pesawat Moyo Air. Skenarionya pesawat mendatar melewati lintasan lalu terbakar,’’ terangnya.
Pihaknya berharap, melalui latihan penanggulangan keadaan darurat ini dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan dari pelaksanaan latihan-latihan sebelumnya dan dapat meningkatkan kesiapan segenap unit penanggulangan kecelakaan pesawat udara, unit pendukung serta prosedur-prosedur yang terkait dengan kegiatan tersebut. Serta dapat menjadi cermin dan tolak ukur keberhasilan dalam rangka memperbaiki Sistem Penanggulangan Keadaan Darurat apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan petunjuk yang tertuang dalam dokumen Airport Emergency Plan Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa.
Kegiatan latihan PKD 2020 ini dihadiri oleh Kapolres Sumbawa, perwakilan Dandim Sumbawa, RSUD, KKP, dan Dinas Damkar Kabupaten Sumbawa. Kegiatan berjalan dengan lancar. (PSg)